MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
MELALUI PRAMUKA
Oleh
Yudi Heriana Tantri, M.Pd., LMS
Sungguh ironis memang dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat namun disisi lain nilai karakter bangsa kita semakin memudar seiring mudahnya setiap warga mendapatkan informasi melalui alat teknologi yang masuk begitu saja tanpa adanya filter. Bangsa Indonesia yang sejak dulu dikenal sebagai bangsa yang besar, ramah, berbudaya, lemah lembut, sopan santun, agamis, toleransi, pemaaf, cinta damai, dan perilaku lainnya yang terpuji. Tetapi apa yang terjadi saat ini, karakter bangsa telah hilang, jati diri bangsapun saat ini sedang sakit kronis.
Hampir setiap hari baik melalui media massa maupun media elektronik (TV) selalu disuguhkan pemandangan peristiwa yang mengerikan, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, konflik antar kelompok, perkelahian antar suku, tawuran pelajar/mahasiswa, dan penyalahgunaan obat terlarang “narkotika”, dan belakangan ini terjadi konflik di Surabaya yang mengakibatkan Demo di Papua dan merusak beberapa fasilitas umum di daerah tersebut. Dahulu Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah tamah, sopan santun, tapi sekarang berubah menjadi bangsa yang kasar, beringas, pemarah, anarkhi. Semangat musyawarah, kekeluargaan, gotongroyong, kesetiakawanan, kebersamaan sudah semakin menipis. Budaya tertib, patuh, disiplin, rasa malu juga sudah mulai luntur.
Oleh karena itu untuk membentuk karakter bangsa yang telah hilang mari kembali menilik pada Undang-undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, peranan Gerakan Pramuka dalam pendidikan karakter bangsa menjadi sangat besar. Disebutkan di dalam konsideran, “…bahwa Gerakan Pramuka selaku penyelenggara pendidikan kepramukaan mempunyai peran besar dalam pembentukan kepribadian generasi muda sehingga memiliki pengendalian diri dan kecakapan hidup untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global”.
Membentuk karakter bangsa ditengah-tengah negara yang terpruk saat ini kegiatan yang tepat untuk membangun karakter anak salah satunya adalah melalui kegiatan pramuka karena didalam pramuka ditanamkan nilai-nilai Pancasila yang didalamnya terkandung nilai-nilai yang sangat bagus untuk membangun kembali karakter yang mulai hilang di bangsa ini. Adapun dampak positif dari pengamalan Pancasila adalah : Saling menghormati, saling menghargai dan saling toleransi; Rasa kebersamaan, tolong menolong, dan gotong royong; Rasa persatuan dan kesatuan sebagai suatu bangsa; Rasa peduli dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara demi terciptanya kerukunan dan ketentraman dalam bermasyarakat; Adanya moral, ahlak yang dilandasi oleh nilai-nilai agama; Tidak membeda-bedakan Suku, Agama, dan Ras; Adanya kelakuan dan tingkah laku yang senantiasa menggambarkan nilai-nilai agama, nilai-nilai hukum dan nilai-nilai budaya; Sikap dan perilaku yang menggambarkan nilai-nilai kebangsaan dan kearifan lokal; Membiasakan muyawarah untuk mencapai kata mufakat; serta Tenggang Rasa.
Selain itu di dalam Pramuka setiap anggota juga dituntut memegang teguh kode kehormatan Pramuka berupa janji dan komitmen serta ketentuan moral Pramuka. Adapun janji itu dirumuskan dalam “Satya” dan ketentuan moral itu dirumuskan dalam “Darma” yang dapat diambil intinya antara lain memuat butir-butir kegiatan pendidikan kepramukaan, yaitu:
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Berakhlak mulia.
3. Menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dan mengamalkan Pancasila.
4. Berjiwa patriotik.
5. Taat hukum.
6. Menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Kecintaan kepada alam dan sesama manusia.
8. Melestarikan lingkungan hidup.
9. Kedisiplinan, keberanian dan kesetiaan.
10. Tolong menolong.
11. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
12. Jernih dalam berfikir, berkata dan berbuat.
13. Hemat, cermat dan bersahaja.
14. Rajin dan terampil.
15. Sopan dan kesatria.
16. Memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa.
17. Tabah dalam menghadapi kesulitan/musibah.
Peran Gerakan Pramuka dalam Membangun karakter Bangsa
Tidak dapat dipungkiri bahwa hingga saat ini, satu-satunya organisasi yang mampu menanamkan semangat nasionalisme, patriotisme yang berlandaskan Pancasila sejak masa kanak-kanak sampai dewasa, hanyalah Gerakan Pramuka. Melalui organisasi inilah karakter bangsa dibentuk dan ditanamkan, sebagaimana yang tercermin dalam rumusan Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka. Dari sini akan tumbuh nilai religiusitas, moralitas, emosionalitas, leadership, ketangguhan, solidaritas, sampai keluhuran budi pekerti. Nilai-nilai Pancasila yang selama ini dijadikan landasan bersikap dan bertindak bagi angota Pramuka, telah diyakini kebenarannya oleh bangsa Indonesia dari jaman orde lama sampai orde reformasi. Oleh karena itu, mengamalkan Pancasila merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia untuk membangun karakter bangsa yang berasaskan gotong royong dan kekeluargaan demi terwujudnya semua makna yang terkandung dalam Pancasila .
Tidak dapat dipungkiri bahwa hingga saat ini, satu-satunya organisasi yang mampu menanamkan semangat nasionalisme, patriotisme yang berlandaskan Pancasila sejak masa kanak-kanak sampai dewasa, hanyalah Gerakan Pramuka. Melalui organisasi inilah karakter bangsa dibentuk dan ditanamkan, sebagaimana yang tercermin dalam rumusan Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka. Dari sini akan tumbuh nilai religiusitas, moralitas, emosionalitas, leadership, ketangguhan, solidaritas, sampai keluhuran budi pekerti. Nilai-nilai Pancasila yang selama ini dijadikan landasan bersikap dan bertindak bagi angota Pramuka, telah diyakini kebenarannya oleh bangsa Indonesia dari jaman orde lama sampai orde reformasi. Oleh karena itu, mengamalkan Pancasila merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia untuk membangun karakter bangsa yang berasaskan gotong royong dan kekeluargaan demi terwujudnya semua makna yang terkandung dalam Pancasila .
Menerapkan program pramuka pada pengembangan diri bukan hanya sebagai pelengkap semata, agar gerakan pramuka dapat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar anak. Di bawah ini adalah salah satu cara menanamkan kedisiplinan anak, dengan upacara bendera melatih anak untuk lebih mencintai tanah air, menghargai perjuangan para pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan untuk berkibarnya bendera merah putih di bumi pertiwi ini, serta untuk melatih jiwa patriotis dan mempunyai rasa nasionalisme yang besar, melatih tanggungjawab, dan kekompakan antar anak bangsa tanpa padang Suku dan Agama.Program-program kegiatan pramuka juga harus relevan dan disesuaikan dengan minat-bakat. Dalam kegiatannya menyelipkan kegiatan spiritual, hal itu dapat dilakukan dengan mengundang pakar atau tokoh-tokoh spiritual pada hari-hari suci tertentu, untuk penyegaran rohaninya. Dengan harapan anak didik tidak hanya fisiknya saja yang terbangun atau berkembang, namun juga rohaninya yang ikut terbangun atau berkembang.
Kegiatan pramuka juga sebagai salah satu wadah positif untuk membangkitkan rasa percaya diri anak. Dalam pramuka anak akan mendapatkan dua hal, yakni belajar berorganisasi dan melakukan beragam outdor maupun indor. Kegiatan ini bisa merangsang kemampuan afektif, kognotif dan psikomotor. Hal ini bisa merangsang pertumbuhan otak kanan dan otak kiri anak didik. Pramuka dapat mengajarkan anak bisa menyelesaikan masalah, dalam salah satu kegiatannya umpamanya ada aktivitas mencari jejak. Otak kanan anak dan makin berkembang karena dituntut untuk memiliki ide kreatif agar jejak bisa ditemukan. Kegiatan pramuka juga sarat akan aktivitas tolong-menolong. Ini bermanfaat kemampuan afektif anak.
Marilah untuk menjaga harkat dan martabat bangsa dan Negara kita satukan tekad dan semangat untuk bersama-sama menggempur musuh-musuh yang akan menghancurkan karakter bangsa Indonesia. Kita cari karakter bangsa yang hilang, dengan gerakan pramuka mulai dari sejak dini melalui jalur pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan non formal (pendidikan kepramukaan). Insya Allah, karakter bangsa yang hilang bakal ketemu lagi dan pulih kembali sebagaimana nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. semoga dengan Gerakan Pramuka bangsa kita menjadi bangsa yang tetap disegani bangsa lain dan menjadi bangsa yan selalu menjunjungiDalam kegiatan pramuka membentuk karakter anak menjadi pribadi yang disiplin dalam segala bidang. Tegaknya disiplin ini dapat diterapkan dalam bidang baris berbaris. Dalam kegiatan ini mental dan fisik anak benar-benar disiapkan. Dengan bekal mental dan fisik yang kuat mereka mampu memfilter mana yang baik untuk mereka yang mana dapat menyelamatkan dirinya disamping menegakkan disiplin anak dapat belajar mencintai lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat tanaman di sekolah. Penanaman sikap ini tercermin dalam ajaran Tri Satya dan Dasa Dharma yaitu cinta alam dan kasih sayang pada lingkungan.
tinggi nilai-nilai luhur yang telah diajarkan oleh para pendiri bangsa terdahulu.
Tetap semangat dan Semoga bermanfaat.