BelajarMenulisGelombang 10
Pertemuan 15 : Jumat 15Mei
2020
Waktu : Pukul 13.00 – 15.00 WIB
Pemateri : Om Jay
Topik : Ketika Bukumu di Tolak Penerbit Mayor.
Peresume :
Yudi Heriana Tantri, M.Pd.
Karya
Sepanjang Zaman
Oleh : Mr.BamS
Bila
aku masih hidup
Aku
berdamai untuk berpikir
Aku
terjaga untuk beraksi
Membaca
zaman
Bila
aku masih bernafas
Tak
ada desah
Untuk
tak bertasbih
Untuk
lakukan yang lebih
Bila
aku masih melihat
Tak
sekedar yang terlihat
Melihat
tak hanya oleh mata
Tapi
melihat dengan hati
Kalahkan
zaman bukan oleh IT
Kalahkan
zaman bukan oleh harta
Kalahkan
zaman bukan oleh jabatan
Kalahkan
zaman bukan oleh siapa kita
Tapi
Kita
adalah
Pembelajar
sepanjang hayat
Boleh
raga ini menghilang
Boleh
raga ini tinggal kenangan
Tapi
Karya
kita adalah
Karya
sepanjang jaman
Assalamu
alaikum Warahmatullahi wabarakatuh
Selamat
siang guru guru hebat Indonesia
Senang
rasanya bisa berbagi pengalaman dan pengertahuan kepada anda semuanya siang
hari ini. Pada siang hari
ini, omjay akan berbagi pengalaman tentang kisah nyata omjay ditolak penerbit
mayor.
Sedih rasanya tulisan opini maupun buku yang kita tulis ditolak oleh penerbit. Makan tak enak, tidurpun tak nyenyak.
Namun perlu kita ketahui. Jika kita ingin suskses dalam hal menulis yang pertama
adalah pantang menyerah. Ketika naskah opini maupun naskah buku kita ditolak para penerbit mayor, kita tidak putus asa. Kita hatrus menerimanya dengan lapang
dada.
Hari ini gagal
lekas bangkit dan cari solusi serta akal. Bila kita jatuh lekas berdiri jangan resah dan hanya mengeluh. Jadilah guru tangguh berhati cahaya dan berjiwa besar. Kegagalan adalah awal dari sukses yang
tertunda. Bahagiakan dirimu
dengan terus belajar kepada orang-orang yang telah sukses menerbitkan opininya dan bukunya.
Perbaiki
tulisan kita setelahitu
dibaca ulang secara seksama sudah layak belum.lalu minta pendapat teman untuk memberikan
masukan. Hasilnya opini maupun buku kita pasti akan menjadi lebih baik dari
sebelumnya dan lebih enak untuk dibaca. Kekecewaan kita pasti akan terobati.
Ibarat seorang mahasiswa S1 yang
skripsinya dipermak habis sama dosen pembimbingnya. Ibarat mahasiswa S2 yang
tesisnya ditolak promotornya dan ibarat mahasiswa S3 yang ditolak proposal
desertasinya.
Intinya kita
jangan pernah takut jika
buku kita ditolak,
paling tidak kita sambil memperkenalkan diri kita ke penerbit.
Dengan
ditolaknya buku ke penerbit
mayor. Maka kita akan belajar untuk perbaiki
dan terus perbaiki sehingga naskah buku menjadi lebih enak dibaca.
Saat itu saya semakin menggebu-gebu
semangatnya.Ibarat perahu yang sudah berlayar tentu pantang untuk kembali ke
pelabuhan. Jalan terus sampai tujuan walaupun akan banyak ombak besar menghadang.
Tidak ada nahkoda ulung yang tidak melalui lautan yang berombak ganas.Justru
disitulah keahliannya teruji.
Ketika bukumu ditolak penerbit, teruslah
menulis dan jangan berhenti menulis. Ketika engkau terus menulis, maka
tulisanmu akan semakin tajam dan nendang. Pasti tulisanmu akan layak jual.
Pasti tulisanmu akan banyak dibaca orang. Aha kuncinya satu mau belajar dan
pantang menyerah.
Perbaiki dan terus perbaiki sehingga
penerbit mayor mau menerbitkan bukumu tanpa kamu keluar uang satu senpun.Kamupun
tersenyum ketika royalti bukumu mencapai angka yang fantastis.Puluhan bahkan
ratusan juta rupiah kamu dapatkan bila bukumu laku keras. Seperti royalty buku yang kami terima saat
ini.
Dasar utama tulisan ditolah penerbit karena tulisan kita kurang sesuai dengan
standart penerbit, dan biasanya calon penulis baru begitu sangat menggebu gebu
dan sangat yakin bukunya akan laku. Rasa percaya diri itu dibangun mlalui
proses terus menerus, dan jatuh bangun. Seperti anda belajar sepeda, awalnya
agak susah naik sepeda. tapi kalau sudah bisa mah enak enak saja, hehehe
Silahkan
kalau ada yang mau bertanya bisa dituliskan langsung di sini
Bagaimana
cara meyakinkan penerbit agar buku kita diterima?
Kata-kata/kalimat
yg seperti ini mengalir dengan derasnya...., apa menulis itu mesti bakat alam
ya Omjay (soalnya saya tidak pandai merangkai kalimat....)
Bagaimana
cara menerbitkan buku dari kumpulan resume yg telah kita buat? Sy ingin
menerbitkannya, tapi bagamana
caranya? Ditawarkam kepada siapa?
Segera kumpulkan dari pertemuan pertama
sampai terkhir, gabung dalam satu file. kemudian
lihat buku-buku yang sudah diterbitkan penerbit andi, kemudian
tawarkan ke penerbit andi yogya.
Apakah
ada ketentuannya jika menulis artikel maupun
menulis buku dalam hal hitungan kata atau kalimatnya
?
kalau
menerbitkan buku di penerbit indie dengan biaya sendiri apakah ada fasilitas layout
buku layaknya buku yg diterbitkan di penerbit mayor. Menerbitkan buku pelajaran di penerbit
indie dengan biaya sendiri isi materi tidak
di ubah sama sekali tata letaknya sehinggga bukunya tidak
menarik.
Agar buku yang akan diterbitkan
lebih menarik biasanya kita perlu keluar uang, kalau di penerbit
mayor kita tinggal terima beres. Bahkan cover dan layoutnya sangat menarik sekali,
sehingga banyak orang yang beli bukunya.
Kalau di penerbit Andi sudah
dijelaskan dari penerbit andi, baca kembali materi yg telah mereka sampaikan.
Menulisitu
bukan bakat tapi keterampilan, jadi kalau dilatih tiap hari akan mahir menulis.
Berkat motivasi yang senantiasa Om Jay
berikan kepada saya dan teman-teman dalam Group menulis saya memberanikan diri
untuk menuangkan ide yang bertahun terpendam menjadi sebuah tulisan yang
Alhamdulillah sudah menjadi sebuah buku.Sungguh luar biasa rasanya melihat
tulisan kita berwujud sebuah buku, dan lebih luar biasa lagi saat dikirimi foto
buku saya yang masih belum ada apa-apanya berada tepat di samping buku seorang
penulis terkenal seperti Om Jay. Agak lebay saya mungkin ya Om Jay, tapi memang
seperti ini lah yang saya rasa begitu melihat buku pertama saya yang insyaAllah
akan saya jadikan awal untuk lebih semangat lagi menghasilkan karya-karya
berikutnya.
Sekali lagi terimakasih Om Jay,
terimakasih untuk motivasinya selama ini, semoga Om Jay selalu diberi rahmat
kesehatan dan kesempatan untuk senantiasa terus berbagi semangat, berbagi ilmu
dan berbagi kebaikan untuk semua.
Semangat yang luar biasa,yang sangat ingin
saya contoh omJay.Makasih grup ini saling menguatkan.Itulah keajaibannya. Buku
yuk kita ngeblog laku 20 juta tapi di penerbit mayor tidak laku. Saran omjay
belilah buku ini secara online ke penerbit andi yogyakarta.
Ketika kita menulis sebuah tulisan tentang
seseorang yang sangat menginspirasi apakah ada aturan untuk
menulisnya???Katakan lah saya mau menulis saya terinspirasi menulis karena
belajar dari om Jay .Apakah kita harus menceritakan latar belakang Om Jay dalam
tulisan itu atau hanya di tulis kan namanya saja?
Berkali kita gagal lekas bangkit dan cari
akal.Berkali kita jatuh lekas berdiri jangan mengeluh. Jadilah guru tangguh berhati cahaya. Kegagalan adalah awal dari sukses yang
tertunda.Gembirakan dirimu dengan terus belajar kepada orang-orang yang telah
sukses menerbitkan bukunya.
Saya perbaiki tulisan saya.Kemudian saya
baca kembali.Beberapa teman yang saya percaya, saya minta untuk memberikan
masukan.Hasilnya buku saya menjadi lebih baik dari sebelumnya dan lebih enak
untuk dibaca.Sakit hati ini terasa terobati.
Saya sangat berterima kasih kepada para
penerbit yang sudah menolak buku yang saya susun.Dengan begitu buku yang saya
susun menjadi layak jual.Coba kalau seandainya naskah buku saya langsung
diterima, pasti banyak yang tidak laku karena isinya kurang menarik hati
pembaca.Buku saya terbit tapi tidak banyak pembelinya, karena bukunya tidak
menarik hati pembaca.
Saya jadi banyak belajar semenjak buku
ditolak penerbit mayor.Saya perbaiki dan terus perbaiki sehingga naskah buku
menjadi lebih enak dibaca.Butuh waktu lama mengerjakannya.Saya pantang
menyerah.Saya belajar dari penolakan.Saya pergi ke toko buku dan membaca
buku-buku best seller.Dari sanalah saya akhirnya tahu rahasia buku mereka laris
dibaca pembaca.
Saat itu saya semakin menggebu-gebu
semangatnya .Ibarat perahu
yang sudah berlayar tentu pantang untuk kembali ke pelabuhan. Jalan terus
sampai tujuan walaupun akan banyak ombak besar menghadang. Tidak ada nahkoda
ulung yang tidak melalui lautan yang berombak ganas.Justru disitulah
keahliannya teruji.
Ketika bukumu ditolak penerbit, teruslah
menulis dan jangan berhenti menulis. Ketika engkau terus menulis, maka
tulisanmu akan semakin tajam dan nendang. Pasti tulisanmu akan layak jual.
Pasti tulisanmu akan banyak dibaca orang. Aha kuncinya satu mau belajar dan
pantang menyerah.
Perbaiki dan terus perbaiki sehingga
penerbit mayor mau menerbitkan bukumu tanpa kamu keluar uang satu senpun. Kamupun tersenyum ketika royalti bukumu
mencapai angka yang fantastis. Puluhan
bahkan ratusan juta rupiah kamu dapatkan bila bukumu laku keras.
Kesimpulan:
1. Sebagai sorang guru harus mempunyai nyali untuk
menuangkan ide yang bertahun terpendam menjadi sebuah tulisan.
2. Tidak ada seoarang Nahkoda ulung yang tidak
melalui lautan yang berombak ganas.
3. Menulis
bukanlah bakat seseorang akan tetapi suati keterampilan, jadi apabila dilatih setiap hari maka oarang akan mahir dalam menulis.
0 komentar:
Posting Komentar