Belajar
Menulis Gelombang 10
Pertemuan 10 : Senin 11 Mei
2020
Waktu : Pukul 10.00 – 11.00 WIB
Pemateri :
Farrah Dina, M. Sc (Tangga Edu)
Topik :
Pemanfaatan Buku Cerita Daring & Desain Kegiatan
Peresume :
Yudi Heriana Tantri, M.Pd.
Ayuk, siapa takut
Masih baru belajar nulis
Nulis di blog juga belum rapi. Belum tahu
cara merapikan apalagi mau kreasi diblog masih belajar. Banyak ilmu di WAG Bang
Jay shg saya sdh berani open gagasan lewat tulisan walau masih sederhana dan
belum tertata. Semoga semakin meningkat
shg mampu menerbitkan buku.
Halo
Kawan-kawan Guru, Info untuk belajar hari ini
Untuk
tanggal 11 Mei 2020 Pukul 13.00-15.00 WIB
Topik:
Pelatihan Menggunakan Cisco Webex Untuk Pengajaran Jarak Jauh
Pembicara:
Eka Septian Singgih
Moderator:
Kartika Paramita
Nam
perusahaan: PT. Shakta Vidia Solusi
Narasumber
dan Host nya penulis penerbit Andi Offset
Wijaya
Lab changed this group's settings to allow only admins to send messages to this
group.
Okay selamat sore teman2... Kita
ngabubu-read berkualitas ya.
Sore ini saya ditodong Om Jay buat kasih
materi storytelling.
OK kita mulai aja ya....
Sebenernya apa sih storytelling itu?
Storytelling gampangnya adalah MENDONGENG.
Siapa yang pernah didongengin orangtua
waktu kecil?
Pasti banyak ya.
Nah, pernah suatu hari saya ngajar di Laku
Kopi Bintaro. Salah satu pesertanya ada yang berusia 70 tahun.
Ibu ini mengaku dia sering didongengin.
Hebatnya ibu ini masih inget cerita si Kancil yang dibacakan orangtuanya waktu
dia berusia 5 tahun.
Coba bayangkan! Ibu itu usianya 70 tahun
dan masih bisa mengingat dongeng yang dia dengar 65 tahun yang lalu.
Ck…ck…ck… Luar biasa kan?
Dan
ternyata ini tidak hanya terjadi pada ibu itu tapi dialami oleh banyak sekali
orang di dunia.
Hal inilah yang membuat pakar-pakar
marketing berpikir
“Kalo iya sebuah cerita mampu menanamkan
pesan sedemikian dahsyat, kenapa cara mendongeng tidak dijadikan saja sekalian
sebagai strategi marketing?”
Setelah
saya tela’ah lebih dalam, ternyata cara menyampaikan pesan melalui cerita
memang adalah cara yang terbaik. Kenapa?
Karena,
ternyata, bercerita adalah juga cara Tuhan dalam menyampaikan pesan pada
umatnya.
Dan
ini bisa kita lihat dan buktikan dalam semua kitab suci agama apapun.
Contoh
storytelling
Coba
diliat dulu video ini. Semoga bisa dibuka ya....
Setelah
melihat video ini kita bisa menarik kesimpulan:
CIRI-CIRI SEBUAH
STORYTELLING:
1.
Kekuatannya ada pada cerita. Brand sering muncul belakangan
2.
Kalaupun brand muncul di depan
kehadirannya menjadi bagian dari cerita itu sehingga tetap tidak terlalu terasa
bahwa itu adalah iklan
3. Brand terlihat muncul seperti btw tapi
sebenernya kehadirannya kuat
4.
Brand diperlakukan secara netral dan tidak
sebagai hero
5.
Nuansa iklannya hampir gak terasa
6.
SURPRISENYA TINGGI sehingga orang mau
nge-share.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang
storytelling, ada baiknya kita memetakan dan mempelajari macam-macam cara orang
berjualan yang sering dilakukan orang:
1. ROUGH
SELLING
Cara
berjualan dengan cara kasar dan menyakiti hati konsumennya.
Misalnya
produk MLM. Mereka mengundang orang untuk datang ke suatu tempat cuma ngasih
tau bahwa ada prospek bisnis.
Pas
kita datang ke rumahnya, ternyata mereka jualan.
Begitu
juga yang terjadi pada orang yang jualan asuransi.
Seringkali
salesgirlnya berjualan dengan cara yang memaksa sehingga kita jadi kesel dan
marah.
Cara
berjualan seperti ini biasanya membuat orang jadi tidak bersimpati pada brand
kita.
2. HARD
SELLING
Hard
selling adalah cara berjualan dengan cara berteriak-teriak seperti tukang obat.
Yang
diteriakkan biasanya semua tentang kehebatan dan semua benefit yang ada di
brandnya.
Cara
berjualan seperti ini biasanya sulit untuk dipercaya karena janjinya too good
to be true.
3. SOFT
SELLING
Cara
berjualan secara halus dengan tone and manner yang elegan.
Meskipun
caranya halus, orang tentu saja tau bahwa itu iklan.
Cara
berjualan seperti ini mungkin menyenangkan calon konsumen tapi karena tau bahwa
itu iklan, mereka sering enggan untuk nge-share.
Gak
gitu kebaca ya?
Because
I’ve known you all my life
Because
a red Rudge bicycle once made me the happiest boy on the street
Because
you let me play cricket on the lawn
Because
you used to dance in the kitchen with a tea-towel round your waist
Because
your cheque book was always busy on my behalf
Because
our house was always full of book and laughter
Because
of countless Saturday morning you gave up to watch a small boy play rugby
Because
you never expected too much of me or let me get away with too little
Because
of all nights you sat working at your desk while I lay sleeping in my bed
Because
you never embarrassed me by talking about the birds and the bees
Because
I know there’s a faded newspaper clipping in your wallet about my scholarship
Because
you always made me polish…
Silakan
dibaca dulu. Saya kasih waktu 2 menit...
4. COVERT
SELLING
Covert
Selling adalah cara beriklan dengan cara menyembunyikan brandnya.
Orang
tidak tau dan tidak merasa bahwa itu iklan.
Cara
berjualan seperti ini biasanya tidak disukai oleh Team Marketing. Kenapa demikian?
Karena
mereka merasa apa gunanya bayar mahal-mahal kalo brandnya disembunyikan?
Mereka
gak tau bahwa covert selling adalah cara yang paling ampuh untuk mendapatkan
share...
Orang
merasa gak keberatan nge-share karea merasa itu bukan iklan.
Contoh
covert selling tapi dibacanya ntar aja ya.
STORYTELLING ADA DI MANA
DONG?
Storytelling
ada di antara soft selling dan covert selling.
Storytelling
ada di irisan antara soft selling dan covert selling.
Diharapkan
sebuah storytelling, komunikasinya bisa halus dan elegan seperti soft selling
tapi juga sekaligus mampu mendapatkan share sebanyak mungkin seperti covert
selling.
CONTOH STORYTELLING DALAM
TEKS
PUYUNGHAY SIALAN
Habis benerin NOTE-5 di North bridge PIM
saya mampir ke bakmi GM kangen sama Puyunghay yg menurut saya memang nomer satu
di dunia.
Saya order sepiring nasi goreng dan
seporsi Puyunghay.
Sambil menunggu puyunghay tiba saya foto2
nasi goreng sepuasnya. Takut keburu dingin saya makan nasi goreng dikit-dikit
sambil nunggu puyunghay.
Sialnya sampai nasi goreng habis Puyunghay
sialan itu belum juga tiba. Lalu saya pakai jurus pamungkas yg selalu berhasil.
Saya panggil waiter lalu saya bilang "Order Puyunghay saya batalkan, saya
minta uang kembali"
Lalu saya dengar ribut2 dari arah dapur
dan sekejap kemudian Puyunghaysialan itu terhidang.
"Bungkus" kata saya setengah
membentak. 2 menit kemudian saya keluar dari resto bakmi GM menenteng bungkusan
Puyunghay sialan itu.
Kalau puyunghay ini rasanya sedang2 saja
barangkali saya sudah kapok balik dan bakmi GM saya masukkan ke Brand Hell.
Sayangnya puyunghai bakmi GM memang enak
tenan. Sialaaaan!
Oleh: Subiakto Priosoedarsono
STORYTELLING DALAM BENTUK
IMAGE
Coba liat iklan ini. Hanya mengandalkan
gambar yang bercerita. Gak atu huruf pun di sana kecuali kata-kata dalam
sachet.
MEMASARKAN PRODUK ATAU
BRAND DI SOCIAL MEDIA.
BRAND adalah apa yang orang CERITAKAN
tentang kita. Jadi, apapun bisnis kalian, konsumen harus mempunyai pengalaman
unik untuk diCERITAkan pada komunitasnya. Nah, persoalannya adalah bagaimana
kalau ternyata produk kita tergolong generik?
Setelah dipikir-pikir ternyata brand kita
tidak ada bedanya dengan brand kompetitor. Repot juga, kan?
Kalau itu yang terjadi maka KITA PERLU
MENCIPTAKAN SESUATU sehingga konsumen tetap mempunyai pengalaman yang menarik
UNTUK DICERITAKAN. Caranya bagaimana?
Saya punya temen namanya Iwan SJP.
Dia pergi ke Starbucks mengajak seorang temennya
bernama Abigail.
Seperti kita ketahui, setiap kali kita
memesan kopi, baristanya akan menanyakan nama pembeli lalu mereka tuliskan di
atas cup kopi kita.
Nah, masalahnya, Barista tersebut salah
menuliskan spellingnya.
Iwan kecewa berat, 'Perusahaan
multinasional kok bisa salah menuliskan ejaan?' Karena kesal Iwan SJP memotret
cup bertuliskan nama yg salah tersebut dan mempostingnya di FB.
Kenapa kok bisa begitu, ya? Nah, ini yang
kocak!
Iwan tidak mengetahui bahwa Barista
tersebut ternyata menulis dengan ejaan yang salah secara sengaja.
Starbucks sedang memberi konsumennya bahan
untuk diceritakan.
Tanpa disadari orang yang terjebak itu
telah menjadi brand ambassador gratisan.
Yak silakan ditonton dulu. Saya kasih
waktu 3 menit.
Udah ya? Kita lanjut lagi....
Satu hal yang perlu dicatat bahwa di era
digital, orang tidak takut melakukan hal yang cenderung negatif dalam
berkomunikasi
Buat mereka mendapat liputan itu jauh
lebih penting dari nama baik...
Dan strategi itu udah sangat biasa dilakukan
oleh orang di seluruh dunia baik itu artis atau politisi.
Kalo kalian perhatikan di video tadi, Sang
Barista tanpa merasa bersalah mengatakan, "I am fucking with you."
Sebuah ungkapan yang sangat tabu dalam
dunia periklanan dan branding sebelum jaman digital.
Digital telah memporaporandakan tata
nilai, norma sampai bahasa.
Seorang temen pernah berkata, “Gak usah
heran, Om Bud, Starbucks mah duitnya banyak. Jadi mereka bisa dengan mudah
membayar orang pinter untuk membuat strategi marketing seperti itu. Orang
Indonesia mah jangan diharepin. Boro-boro membuat strategi seperti itu,
kepikiran aja kagak.”
Omongan temen saya ini salah besar.
Banyak sekali saya temukan orang-orang
lokal yang membuat strategi jenius dan gak kalah sama strategi Starbucks di atas.
Dan hebatnya mereka adalah
pebisnis-pebisnis skala kecil dan menengah.
SOTO GEBRAK
Apakah kalian pernah mendengar Soto
Gebrak?
Boleh percaya boleh tidak, soto gebrak
buat saya rasanya biasa aja. Soto Ambengan Pak Sadi di Jalan wolter Monginsidi
rasanya jauh lebih enak. Soto Kudus di Jalan Wijaya 1 lebih gurih, Soto Mie di
Jalan Pinangsia lebih mantap dan Soto Betawi Pondok Pinang lezat bukan main
walaupun harganya terhitung mahal.
Tapi toh saya tetap menceritakan
pengalaman saya makan di Soto Gebrak. Kenapa?
Ketika kita memesan soto, maka kokinya
akan membanting botol kecap ke atas kayu yang dilapis seng. Setiap kali botol
digebrakkan ke meja maka akan terdengar suara yang sangat memekakkan telinga.
Hahahahaha kocak ya?
Setiap kali temen saya ngajak makan siang,
saya sering banget ngajak mereka makan di sana, terutama yang belom pernah ke
tempat itu.
Kenapa saya ngajak mereka kesana padahal
makanannya gak begitu enak? Karena saya pengen dia kaget seperti saya pertama
kali. Karena saya punya sesuatu untuk diceritakan.
Jadi saya berkesimpulan bahwa pemilik soto
gebrak ini menyadari bahwa rasa sotonya tidak cukup kuat untuk diceritakan oleh
konsumennya.
Karena itu dia menciptakan gimik dan
merekayasa sesuatu supaya konsumennya punya pengalaman untuk diceritakan.
Artinya, owner soto gebrak ini secara
intuisi telah menciptakan strategi marketing keren yang tidak kalah seperti
yang dilakukan oleh perusahaan multinasional sekelas Starbucks.
SIOMAY PINK
Pernah ga kalian mendengar Siomay Pink?
Siomaynya sih biasa-biasa aja seperti
siomay pada umumnya. Yang berwarna pink adalah benda-benda lain di luar siomay.
Dulu dia sering nongkrong di Jl. Jend.
Sudrman, Jakarta pas car free day. Biasanya dia suka mangkal di setia budi atau
di Bundaran HI.
Saya sering ke Car Free Day bersama
anak-anak dan isteri saya.
Nah, supaya kita tidak terpisah, biasanya
kami menetapkan Siomay PINK sebagai meeting point.
Saya sering makan di sana dan rasanya
kembali tidak membuat saya puas.
Rasanya sih biasa aja tapi karena
berfungsi sebagai meeting point, saya tetep nongkrong di situ dan membeli
beberapa siomay untuk menyenangkan hatinya.
Belakangan saya mendapat cerita lain
tentang penjual siomay pink ini.
Namanya Bapak Sriyono asli dari Klaten.
Warna Pink adalah warna favorit anaknya Nama
anaknya adalah Peksi Safira Miradalita.
Pak Sriyono bercerai dengan istrinya
ketika Peksi baru berusia 3,5 tahun.
Dan tragisnya, Pak Sriyono tidak diizinkan
untuk bertemu dengan anaknya itu. Nah loh, sebuah cerita lagi, kan?
Hati saya tersentuh sekali mendengar
cerita itu. Saya gak bisa membayangkan kalo saya gak bisa bertemu dengan anak
saya sepert yang dialami oleh Pak Sriyono.
Sejak itu, setiap kali pergi ke Car Free
Day, saya selalu makan siomay Pink. Saya beli yang banyak.
Tapi inga! Saya ke sana bukan karena
siomaynya. Siomaynya gak enak! SAYA KE SANA KARENA CERITANYA. Luar biasa kan
pengaruh sebuah CERITA?
Memindahkan
dongeng kedalam tulisan, itu gimana Om ?
Ngapain dipindahin? Beli aja buku dongeng
kan banyak. Biasanya malah orang ngedongeng dari baca tulisan kan....
Om Bud , itu kenapa jawabannya kok ngak
ketebak, tapi bikin mikir 🤣
Pertanyaannya kebalik soalnya
Siap....kan ada maksudnya Mendongeng terus
dibuat tulisan, nah itu bagaimana ?
Coba dijelaskan konteksnya...
Tapi...ini sudah ada penanya di belakang.
P1
Ass.
Wrb. Pak Budiman, apakah melakukan hal negatif kemudian disorot media adalah
hal lumrah dalam menjalankan strategi bisnis? Ya seperti kisah selebritis gitu.
Mengapa demikian? Tks. Yulius Roma-Tana Toraja.
Digital memang telah melakukan disruption
luar biasa. Semua peradaban berubah. Suka gak suka kita harus menerimanya. Misalnya
Fadli Zon, Fahri Hamzah dan rocky Gerung. Mereka sengaja menempatkan diri
sebagai tokoh antagonis. Karena mereka tau setiap talkshow politik, pasti formatnya
sama. Dua kubu diadu untuk berargumentasi.
Ketiga orang tersebut memilih sisi
antagonis karena sisi protagonis terlalu banyak pesaing. Dan ternyata strategi
mereka tepat. Mereka jadi langganan ILC dan talskshow2 selalu mengundang
mereka. Begitulah yg terjadi di social media...
P2
Siti-Subang.
pertanyaan: dari penjelasan om Bud, sy bisa menarik kesimpulan bahwa kita bisa
menceritakan sesuatu dari yang kita lihat walaupun itu tidak ada keterangan
apapun, apa ini masuk dalam menemukan informasi yang tersirat? dan menuangkan
dalam tulisan?
Di belakang kosong , belum ada lagi yang
bertanya.
Om apakah yang dilakukan oleh Tokoh tadi
yang Om sebutkan, apakah itu sesungguhnya atau memang tuntutan pasar ?
Jadi pointnya adalah di dunia digital
bukan tentang positif atau negatif. Tapi yang penting dapet liputan (Exposure)
sebanyak mungkin.
Berbagi Pengalaman Mengenai Inovasi
Pembelajaran di Ajang Nasional
KELAS
SINGKAT
MEMBUAT
BLOG WORDPRESS
Bersama
MrBamS
Yuk,
miliki blog sebagai upaya peningkatan kualitas diri sebagai guru.
[Khusus
Kelas Menulis bareng Omjay, semua gelombang]
Materi
Singkat
1.
Membuat blog di wordpress
2.
Mengatur tema
3.
Posting
4.
Share posting
Salam
Sukses
MrBamS
penamrbams.id
Kesimpulan:
1. Digital
memang telah melakukan disruption luar biasa. Semua peradaban berubah. Suka gak
suka kita harus menerimanya.
2. Di
dunia digital bukan tentang positif atau negatif. Tapi yang penting dapat
liputan (Exposure) sebanyak mungkin.
0 komentar:
Posting Komentar