Belajar
Menulis Gelombang 10
Pertemuan 6 : Rabu 6 Mei
2020
Waktu : Pukul 13.00 – 15.00 WIB
Pemateri : Ibu Farrah Dina, M.Sc
Topik : “Terbitkan buku, catatkan
sejarah”
Peresume :
Yudi Heriana Tantri, M.Pd.
Assalamu 'alaikum wr wb... Selamat siang
bapak & ibu guru hebat
Perkenalkan, saya Farrah
Dina pendiri Tangga Edu. Terima kasih atas kesempatannya hari ini. Saya
menudlis 20 judul buku, berkaitan dgn pendidikan utk guru & orang tua serta
buku2 bergambar untuk anak. Berikut sudah saya siapkan khusus untuk grup ini
tautan youtube untuk sharingnya
Mari menulis dengan 4R. Apa itu 4R? Anda
akan dapatkan jawabannya setelah menonton video di atas. Jangan lupa klik like
and subscribe ya. Berikan komentar anda.
Pertanyaan
pertama
Apakah kita harus melalui tahapan 4R itu
agar buku yang diterbitkan berkualitas? Nani, Bogor Jawa Barat
Jawaban
Bu Nani yang bersemangat,
tidak selalu seperti itu. Ini dirangkum dari pengalaman-pengalaman penulis yg
hebat yg sudah menerbitkan banyak buku dan disukai. Mereka akan menulis yg
betul2 sesuai dgn renjananya lalu terbiasa menulis (rutin). Pada awal menulis
buku, jangan kita dipusingkan dengan editing & lain2nya yg nanti justru
akan menghambat jadinya sebuah naskah. Tapi setelah itu, baru dilakukan review
berulang (dan ini proses panjang). Seringkali bahkan naskah final sangat
berbeda dr naskah awalnya... Kekuatannya di review ini. Untuk ruang pembaca,
tujuan kita menulis adalah untuk dibaca jadi perlu mendengar masukan dari
pembaca juga.... Tapi jangan sampai kita juga hanyut menulis hanya untuk
memenuhi kebutuhan pembaca, nanti tidak timbul kebahagiaan. Selamat terus
menulis...
Pertanyaan
kedua
Ini Bu Beni Bojonegoro, tanya bagaimana
teknis / langkah mengubah tulisan dr best practice menjadi tulisan
populer? terima kasih
Jawaban
Ibu Beni dari Bojonegore
yang saya hormati, pertanyaan yang sangat menarik. Banyak buku-buku yang
sekarang best seller adalah buku2 ilmiah tapi disajikannya dalam bentuk populer
tidak penuh dengan data-data yang memusingkan. Sebaiknya ibu membaca contoh
buku2 populer yang berdasarkan pendekatan ilmiah... Dari buku-buku ini yang
saya perhatikan mereka akan membahas "Permasalahan" lalu
"jawabannya" dgn sedikit2 memasukkan teori2 pendukung. Jadi yang
dibahas bukan teroinya, ada unsur emosi kuat yang dibangun sehingga ada
konektivitas dengan pembaca.
Beberapa contoh buku ilmiah dibuat populer
(maaf yang terbayang saat ini buku2 terjemahan), seperti: Good to Great
(penelitian dari 500 perusahaan sukses dunia, The Miracle of Endorphin
(pendekatan psikologis untuk metode pengobatan), The Leader in Me
(praktik-praktik di sekolah yang menerapkan 7 Habit).
Bagaimana menampilkan "voice"
pada buku populer atau membangun emosi, misalnya dengan memasukkan isi
wawancara, atau data-data non formal yg lebih hidup.
Pertanyaan
ketiga
Assalamualaikum. Saya Siti Fatimah dari
Mojokerto.
Sebagai pemula saya masih bingung
menentukan passion saya dimana. Bagaimana kita mengetahui passion kita dengan
mudah.
Wa alaikum slm wr wb..
Jawaban
Ibu Fatimah, tidak
sedikit orang yang merasakan hal yang sama dengan ibu. Memang ada orng-orang
yang dari awal sudah tau apa bidang menulis yang akan digelutinya dan ada juga
yang butuh waktu. Cara paling ampuh adalah dengan terus menulis, nanti akan kelihatan
kecenderungan kita. Bahkan, dengan mengumpulkan bank tokoh, situasi, pengalaman
ke dalam bentuk rekaman/tulisan pun nanti akan terlihat apa yang menjadi
renjana kita. Kita bisa lihat dari bank yang sudah kita kupulkan, apa sih yang
menarik untuk kita yang mendorong kita untuk mengungkapkannya, nah itulah
renjana kita. Cara lain paling mudah mengetahuinya adalah dengan melihat mana
tulisan yang paling cepat saya selesaikan dan kita merasa mudah.
Pertanyaan
keempat
Assalamualaikum, saya Warsih dari Kota
Tangerang. Mau menanyakan tentang pembuatan buku anak-anak. Misalnya kita
menulis berdasarkan apa yang kita lihat, kemudian kita tambahkan dengan
khayalan dan imajinasi kita boleh tidak. Jadi tidak pyur fiksi. Nah yang sperti
itu termasuk kategori buku apa Bu. Trimakasih
Wa alaikum slm wr wb....
Jawaban
Ibu Asih pecinta buku
anak, boleh sekali memasukkan imajinasi ke dalam buku anak. Justru imajinasi
itu kekuatan dari buku anak. Seperti binatang berbicara, anak pergi ke ruang
angkasa, berteman dengan robot, itu adalah imajinasi.
Yang tidak boleh adalah takhayul dan
imajinasi yang mengandung kekekrasan. Saya pribadi keberatan.
Pertanyaan
kelima
Assalamualaikum... Saya
ika siswati dari kota tangerang mau bertanya apa yang ibu lakukan sehingga dapat menemukan passion ibu yaitu menulis buku
anak?
Wa alaikum slm wr wb...
Jawaban
Saya menemukan renjana
saya berawal dari pendidikan sy di Amerika & Jepang yang di mana mereka
sangat serius memikirkan buku anak. TIdak halnya di Indonesia. Sebenarnya ini
juga berawal dari kebutuhan, saat di Jepang anak saya masih TK dan akan kembali
ke Indonesia masuk SD. Jadi saya harus mengajarkan membaca. Sy minta dikirimkan
buku2 dari Indonesia tapi saya tidak puas. Lalu saya menulis buku sendiri dan ternyata
itu menyenangkan buat saya dan saya merasa bisa memberi solusi pada
permaslaahan yang ada.
Selanjutnya saya juga
melakukan penelitian di bidang membaca usia SD, dan salah satu hal yang
dibutuhkan adalah buku anak berkualitas. Di pasar, buku anak berkualitas itu
biasanya harganya mahal. Ini yang menjadi motivasi besar, menciptakan buku-buku
berkualitas dengan harga terjangkau. Ini yang menjadi motivasi terbesar dan
itulah passion saya... Walaupun saya tetap memaksakan diri untuk terus menulis
genre lain.
Karena rutinnya saya
menulis buku anak dan pendidikan, saya agak meninggalkan bentuk tulisan ilmiah.
Pada saat saya mengalami ini, saya "memaksa" diri saya untuk
mengirimkan rencana penelitian utk mendapat beasiswa. Denagn tenggat yang jelas
akan jadi motivasi untuk kita. Ini juga perlu dilakukan. Alhamdulillah dengan
research plan yg sy buat, sy bs diterima di univ di jepang.
Pertanyaan
keenam
Pertanyaan buat Bu Farrah. Ibu masih muda
sekali...dan tentunya bersemangat, apa yang melatarbelakangi ibu mendirikan
Tangga Edu dan juga bisa menjadi penulis. Terima kasih. Rachmi Banyuwangi
Jawaban
Ibu Rachmi yang juga
pastinya bersemangat, jawabannya sama dengan pertanyaan kelima ya bu.... Yang
menjadi motivasi saya adalah bagaimana memberi manfaat sebesar mungkin untuk
negri Indonesia tercinta ini... Sama dengan BApak & Ibu semua...
Pertanyaan
ketujuh
Selamat siang ibu Farrah, Bagaimana
memanage 4 R ini agar menjadi sebuah kesatuan utuh untuk saling melengkapi dalam
menulis? Yulius Roma-Tana Toraja. Tks
Jawaban
Pak Yulius dari Toraja,
LAKUKAN... itu kunci utamanya pak... Dengan melakukan maka saya yakin Bapak
akan menemukan polanya tersendiri. Yang perlu diingat adalah di awal, tulis
dulu apa yang mudah untuk kita, tapi perlu dipaksakan juga agar menjadi
rutinitas. Dengan begitu kita akan sangat terbiasa.... Saat ingin dipublish ke
orang lain, maka perlu dilakukan review berulang-ulang. Jangan lakukan review
saat menulis di awal, karena nanti tidak akan jadi karya krn kita berkutat
dengan banyak hal. Selamat menulis
Pertanyaan
kedelapan
Assalamualaikum Bu Dina,,, saya Candra dr
Langkat Sumatera Utara...trmksh formula 4R..sngat mmbntu untuk sy sbgai yg br
bljr untuk mnulis...prtnyaan saya Bu...mnrut ibu apakah seorang penulis harus
fokus pada satu passion atau genre tulisan agar tulisannya btul2 baik...dan mmg
ada tdk pngruh taste/rasa tulisan seseorang yang suka mngrjkn dua tulisan(fiksi
dn non fiksi) secara bersamaan? Trmksh bu
Wa alaikum slm wr wb...
Pak Candra dari Langkat
yang bersemangat menulis, ini menarik sekali untuk didiskusikan... Sebagai
awal, tulis dulu sesuatu yang mudah bagi kita, yang sesuai dengan renjana kita,
yang kita senang saat menuliskannya. Ini gunanya untuk memberi reward terhadap
diri sendiri. Dengan jadinya naskah yang kita sukai, itu akan menjadi bahan
bakar bagi kita untuk terus menulis. Jika di awal kita sudah tidak cukup
motivasinya, maka akan terhmbat, Tulislah sesuatu yang benatul2 isi kepala atau
hati kita yang ingin disampaikan ke orang lain.
Selanjutnya, kita
menyesuaikan diri dan bisa menulis dengan genre apapun, tentu dengan latihan
dan pembiasaan. Bahkan kita pun harus bisa menulis sesuai dengan kebutuhan
pembaca... Ini yang nantinya perlu dikuasai setelah kita menguasai sedikit hal
yang menjadi kekuatan utama kita. Semangat menulis
Pertanyaan
kesembilan
Nama : Munandar, Kabupaten Sumba Timur
Yth. Ibu Farrah, bagaimana cara awal untuk
mengetahui passion seseorang?
terimakasih
Jawaban
Pak Munandar dari Sumba,
jawabannya sama dengan pertanyaan no. 3 ya pak.... (silahkan dilihat). Kalaupun
belum mengetahui pasiion nya saat ini, yang penting adalah menuliskan sesuatu
yang betul2 kita merasa menikmati dalam menuliskannya...
Pertanyaan
kesepuluh
Assalamualaikum ibuk Farrah dina
perkenalkan sy Syukri dari SMAN UNGGUL
Dharmaraya Padang,
Perkenankan saya bertanya ttg pengalaman
ibuk Farrah dalam tulis menulis ibu mengatakan ada 4 R, salah satunya adalah
Renjana, saya kurang pahan dari bahasa apa itu Renjana dan mengapa ibuk
letakkan di poin paling atas, Sekian wasalam
Jawaban
Pak Syukri, renjana
adalah passion, ketertarikan kita pada satu hal yang kita akan mengerahkan
energi kita untuk itu dengan senang hati. Menulis sesuatu yang sesuai dengan
renjana kita, itu akan menjadi kekuatan di awal. Manusia memerlukan reward
langsung. Saat kita menulis sesuatu yang sesuai dengan minat kita, maka kita
akan menikmatinya & hasilnya pun akan cepat jadi. Hasil tulisan yang jadi
ini menjadi reward sendiri untuk kita sehingga kita akan terus termotivasi
untuk menulis. Setelah itu, barulah berkreasi dengan berbagai genre agar kita
menguasai menulis berbagai hal... Trm
ksh
Pertanyaan
kesebelas
Mat sore Bu Farrah, bagaimana caranya agar
dapat menerima tanggapan pembaca yang negatif pada tahap ruang bagi
pembaca? Bagaimana tips mengubah
penulisan ilmiah menjadi penulisan populer? Benny Belang. Kupang-NTT.
Jawaban
Pak Benny dari NTT,
menerima tanggapan negatif memang tidak mudah. Jangan sampai juga itu
medemotivasi kita dan menghilangkan jati diri kita. Saat kita mendengar
tanggapan pembaca, yang perlu kita tahu sebenarnya adalah penangkapan pembaca
terhadap hasil tulisan kita. Apakah sama seperti apa yang ingin kita sampaikan?
Jika berbeda, apa yang berbeda (tentu perlu ada ruang imajinasi yang berbeda
antara pembaca dan penulis). Kemudian "keseluruhan" atau
"detail" apa yang tidak disuka. Kalau tidak suka karena selera yang berbeda,
maka bisa jadi pelajaran bahwa org dgn persona seperti dia bukanlah target
pembaca kita.
Jika tidak sukanya karena
"persepsi" atau "terjemahan" yang berbeda dari yang
sebenanrnya ingin kita sampaikan, maka mungkin ada penulisan yang perlu
diperbaik. Untuk buku ilmiah ke populer, ada pada jawaban no. 2
Pertanyaan
keduabelas
Assalaamu'alaikum bu farah...td ibu
menjelaskan tahapan menulis 4R. Yg pertama renjana (passion). Pertanyaan saya
kalau saya merasa renjana (passion) sy
membuat buku pelajan fisika. Apakah berarti sebaiknya saya menulis buku
pelajaran fisika sj? Krn sy kalau mencoba menulis buku fisika terasa lebih
ringan dibanding mencoba menulis artikel
dll. Sri indayani sman 1 paciran
Jawaban
Bu Sri sang fisikawan,
untuk tahap pertama maka sebaiknya ibu pilih buku fisika. Ini untuk menciptakan
reward bagi diri kita di awal agar kita terus termotivasi untuk menulis. Namun
setelah itu lebarkanlah sayap... Coba buat artikel lain yang tetap mengaitkan
dengan fisika (ilmiah menjadi populer) dan berkreasilah dengan genre2 lain...
Sebagai tambahan, dapat dibaca pada jawaban pertanyaan kedelapan.
Pertanyaan
ketigabelas
Assalamualaikum bu fara..saya belum pernah
menulis buku namun saya sering melakukan penelitian dan ada beberapa yang saya
publikasikan. pertanyaan bagaimana cara
mudah menulis buku sebagai pemula seperti saya karena bebrapa kali saya coba
selalu gagal. terima tas pencerahanx. fitran
_mataram
Wa alaikum slaam wr wb...
Jawaban
Pak Fitran yang suka
meneliti, MULAI SAJA DULU (seperti iklan di tv yaa...). Ini yang paling
penting. Jika memang tertarik dengan penelitian, coba ambil salah satu sudut
dari penelitiannya untuk dijadikan artikel (bukan keseluruhan penelitian).
Ambil sisi yang dapat dibangun konektivitasnya pada pembaca secara umum
Pertanyaan
keempatbelas
Saya M. Rasyid Nur dari Karimun
Sebelum menentukan R(uang) pembaca apakah
kita perlu meneliti atau survey untuk calon pembaca buku kita. Lalu, bagaimana
sebaiknya jika kita berharap pembacanya tidak terlalu spesifik?
Jawaban
Pak Rasyid, pada tahap
awal kita menulis maka sebaiknya kita menulis untuk tujuan diri kita. Apa yang
ingin kita sampaikan. Agar keluar jati diri kita sambil kita melihat yang cocok
dengan tulisan kita itu pembaca yang bagaimana. BAru kemudian kita berkembang,
mulai menulis berdasrkan "pesanan" artinya kita tentukan dulu sasaran
pembacanya. Misalnya menulis untuk remaja maka ada bahasa2 yang perlu
disesuaikan, maka kita menulis dengan "frame" pembaca di kepala
kita... Nanti kita minta pendapat dari pembaca yang dituju sesuai sasaran.
Pertanyaan
kelimabelas
Salam sejahtera ibu Farah
Menulis buku anak itu tentu untuk
membangkitkan minat maka perlu gambar. Apakah ibu menggambar sendiri atau
menggunakan jasa? Atau adakah cara lain mendapatkan gambar. Buku Anak bagi saya
itu suatu kesulitan. Saya sudah mencobanya. Terbentur pada gambar, termasuk
bila harus meminta izin. Terima kasih bila ada tips yang berbeda. Salam
Literasi dari Timor (Roni Bani)
Jawaban
Salam Bapak Roni, saya
membuat buku anak dengan desai berjenjang di awal. Mulai dr pembaca pemula yang
hrs penuh dengan gambar. Untuk ini tentu saya bekerja sama dengan ilustrator.
Byk komunitas2 ilustrator saat ini, termasuk di medsos. Tapi pada jenjang yang
lebih tinggi, buku anak akan lebih sedikit gambarnya bahkan tidak bergambar (novel
anak). NAnti bapak tentukan saja di jenjang mana BApak ingin menuliskannya.
JIka tertarik lebih lanjut, akan ada workshopnya oleh Tangga Edu, silahkan
ikuti media sosialnya IG @tanggaedu & FB Tangga Edu untuk info terkini.
Pertanyaan
keenambelas
Salam Sehat Ibu Farrah
Ini adalah hari ke-8 saya mengikuti
pelatihan menulis. Kiat2 untuk menulis diantaranya menulis setiap hari, apa
saja yg terlintas akan saya tulis. Jenis tulisan sya masih bersift bebas dg
kata2 yg mengalir begitu saja di dlm otak saya tulis. Yg ingin sy tanyakn bgmn
cara menulis secara ilmiah seperti PTK,
Best Practice dengan baik
Elly Mahayani - Jembrana Bali
Jawaban
Salam Ibu Elly,
selamat... dengan ibu sudah rutin menulis maka ibu sudah MEMULAI... Nanti dari
kumpulan tulis itu, pilih beberapa yang ingin direview dengan serius hingga
menjadi tulisan yang siap p ublikasi... Untuk tulisan ilmiah ke populer, ada ji
jawaban no. 2
Pertanyaam
ketujuhbelas
Deni di Cimahi
Ijin bertanya. Ada yang bilang menulis buku anak itu lebih
menantang atau sulit. Terutama bahasa
yang digunakan musti sesuai dengan bahasa dunia anak. Bagaimana kiatnya?
Jawaban
Sulit atau tidak sangat
relatif. Tapi mungkin karena kita terbiasa dengan bahsa dewasa. Kuncinya adalah
sering mendengarkan anak berbicara & memberikan buku kita pada anak agar
kita tahu responnya... Kemudian bisa kita evaluasi. Saat menulis untuk dewasa,
apa yang kita tuliskan akan ditangkap sama oleh pembaca. Tidak demikian dengan
anak, hal sederhana saja bisa dipersepsikan berbeda, tidak sama dengan apa yang
kita maksud.
Pertanyaan
kedelapanbelas
Assalamualaikum Ibu Farah ,
Sesuai materi tadi bahwa Pembaca itu sangat dibutuhkan oleh
penulis. Bagaimana cara menjadikan PD pada diri sendiri untuk tidak malu
tulisannya dibaca orang lain
Saya sering menulis, tapi selesai menulis
saya simpen. Pernah saya menulis di blog dulu uuu sekali ( baru ttg RPP dan
pembelajaran sih, sedikit) tapi kok
temen aku langsung copas semuanya dan dijadikan administrasi nya dan dijadikan
atas namanya untuk mendapatkan ttd pimpinannya. Padahal saya nulis itu mikir
setengah mati.
Dari situ saya jadi males share lagi.
Mungkin pikiran itu salah. Mohon
pencerahannya. Terimakasih
Santi~ Jayapura
Wa alaikum slm wr wb.
Jawaban
Ibu Santi, saat tulisan
dipublikasikan maka hak penulis terhadap interpretasi terhadap tulisan itu
menjadi hilang. Interpretasi dan tanggapan pembaca tidak bisa kita kontrol....
Maka perlu kebesaran hati, krn bisa saja tanggapan yang tidak baik yang kita
terima. Nah kalau tentang hak cipta yang dikopi, maka pada saat kita membaginya
di dunia maya, maka kita harus siap bahwa itu menjadi milik publik. Walaupun
itu salah, tapi di dunia maya kita sulit mengkontrolnya.
Pertanyaan
kesembilanbelas
Saya Sri Budi Handayani dari Gresik
Mau bertanya tentang proses kreatif mbak
Farrah menulis buku anak , berikan contohnya,
Terima kasih.
Jawaban
Bu Sri, karena saya
menulis buku berjenjang maka banyak pakem yang harus sy perhatikan. Biasanya
saya memulai dr sesuatu value yang ingin saya kenalkan pada anak tapi tidak
dengan cara doktrin tapi tertangkap. Agar dapat byk ide, maka saya byk menonton
film anak, bergaul dengan anak2 & membaca buku2 anak. Contohnya buku
"Sihdeh & Robot" yang intinya mengenalkan cara menenangkan diri
dengan menarik napas panjang. Kecenderungan anak laki-laki agak sulit untuk
menenangkan diri saat marah, maka diambillah tokoh robot agar relate dengan
anak laki. Setelah itu dibuat prosesnya, termasuk membuat story board....
Dibaca anak2, lalu review & revisi lagi dst... Dr masukan anak, bahkan
judulnya pun ada perubahan.
Pertanyaan
keduapuluh
Assalamualaikum wr wb.
Saya Safitri dari TK N Pembina Bobotsari
Purbalingga.
Mohon izin bertanya :
1. Saya ingin
menulis tentang buku ajar apakah sebelum menulis kita tentukan ide-ide atau
semacam kerangka tulisan barulah kita mencari isinya?
2. Saya sudah
mengumpulkan buku-buku sbg sumber.Tapi rasanya masih buntu untuk
menulis..kadang berpikir mana dulu yang mau ditulis?
Pikiran2 seperti itu yg akhirnya
menghambat untuk mulai menulis..Bagaimana mengatasi seperti ini supaya menjadi
sebuah tulisan?
Jawaban
Bu Safitri, Betul sekali untuk buku non
fiksi qta perlu kerangka, paling tidak poin2 penting yang ingin kita sampaikan.
Tidak bisa memulai karena kita berpikir "keseluruhan" dulu maka ini
akan menghambat di awal. Dari poin2 yang sudah dikumpulkan, pilih satu dulu
yang akan difokuskan dan tuliskan, selesaikan. Ini akan menjadi reward bagi ibu
untuk menulis selanjutnya.
Pertanyaan
keduapuluhsatu
Sri Sulastri dr Bojonegoro, pertnyaan sy
cara apa agar bisa menghasilkan buku dengan cepat bagi penulis pemula?
Jawaban
Bu Sri, mulai dari yang
mudah menurut Ibu... Topik yang paling ibu kuasai. Tapi tidak ada yang instan,
semua harus ,elalui proses. Proses itu akan semakin cepat jika segera dimulai
Pertanyaan
keduapuluhdua
Slmat Sore Ibu. Terkait R ke-4. Mnurut
pnglman Ibu, brapa persen dari ruang pmbaca dapat ditmpung masukannya dan
bgaiman sikap kita dlm mnerima smua kritikan itu agar tdak trbwa amarah. Trima
Ksih- Bernad.Toraja
Jawaban
Pak Bernard, Tidak ada
rumus baku. Kita siapkan diri kita untuk terbuka terhadap berbagai masukan.
Tapi kita lihat, kalau dia tidak suka karena berkaitan dengan selera yang
berbeda, maka dia bukan target pembaca kita dan ini informasi berharga bagi
kita. Tulisan kita akan memiliki target pembacanya sendiri. Tapi kalau pembaca
tidak suka karena interpretasi yang salah dari hasil karya kita, maka mungkin
cara kita menuliskannya perlu diperbaik...
Pertanyaan
keduapuluhtiga
Selamat siang Ibu Farrah, saya grefer dari
kupang, NTT. Apakah review buku yang dimaksudkan adalah sebelum buku kita
diterbitkan, maka buku itu kita berikan kepada pembaca tertentu untuk
membacanya lalu memberikan masukan positif atau negatif dari buku yang kita
tulis. Lalu, dikembalikan dan kita revisi setelah itu baru diterbitkan? Terima
kasih.
Jawaban
Betul pak, tapi bahkan
apapun hasil tulisan kita, kita hadirkan pada pembaca & melihat
tanggapannya -- ini bahkan sebelum proses penerbitan, usaha individu penulis
untuk mendapat masukan. Kalau sudah ke penerbit, maka ada mekanismenya lagi
tapi kita pun sudah bisa jelaskan targetnya siapa, tanggapannya bagaimana kira
hingga buku kita itu bisa dibilang layak terbit
Terima kasih banyal omjay.... Sudah
memberi kesempatan berdidkusi dgn guru2 hebat
Semoga bermanfaa
Bersama penulis hebat kita disuguhi
trik-trik menarik dalam menulis.
Blog: BELAJAR, BUKAN SUPAYA PINTAR
Post: Jadilah Penulis Sejarah Melalui 4 R
Kesimpulan
:
1. Pada
awal menulis buku, jangan dipusingkan dengan editing & lain-lainnya yang
nanti justru akan menghambat jadinya sebuah naskah.
2. Buku-buku
ilmiah disajikan dalam bentuk populer tidak penuh dengan data-data yang
memusingkan, yang dibahas bukan teroinya, ada unsur emosi kuat yang dibangun
sehingga ada konektivitas dengan pembaca.
3. LAKUKAN...
itu kunci utamanya dalam menulis buku.
4. Sebagai
awal menulis, tulis dulu sesuatu yang mudah bagi kita, yang sesuai dengan
renjana kita, yang kita senang saat menuliskannya. Ini gunanya untuk memberi
reward terhadap diri sendiri.
5. Saat
kita menulis sesuatu yang sesuai dengan minat kita, maka kita akan menikmatinya
& hasilnya pun akan cepat jadi.
6. MULAI
SAJA DULU. Ini yang paling penting.
7. Agar
dapat banyak ide, maka banyaklah menonton film anak, bergaul dengan anak-anak
& membaca buku-buku anak.
0 komentar:
Posting Komentar