Belajar
Menulis Gelombang 10
Pertemuan 11 : Selasa 12 Mei 2020
Waktu : Pukul 10.00 – 11.00 WIB
Pemateri : Eva Nukman (Penulis Buku Anak)
Topik : Menulis Buku Anak
Peresume :
Yudi Heriana Tantri, M.Pd.
Assalamu alaikum warahmatullahi wabaraktu,
selamat siang guru guru hebat Indonesia.
Kuliah online siang ini akan dipimpin oleh
Pak @Wijaya , kepada beliau kami persilahkan memimpin kuliah online lewat WA
Group ini.
Ijinkan saya Mr.BamS siang ini menemani
semuanya untuk menggali banyak hal dari orang yang luar biasa
Om
Arif, siang ini kita bagi 2 bagian.
Materi
sampai 14.00
Tanya
jawab sampai 15.00
Berikutnya kita berikan kesempatan kepada
Om Arif untuk memberikan pengalamannya
Assalamualaikum, syalom, salam sejahtera
bapak ibu hebat semuanya
Mohon izin untuk berbagi pengalaman
mengenai kompetisi inobel di tingkat nasional
Saya Arif guru biologi aslinya solo namun
mengabdi di Alor NTT seperti yang sudah digambaran awal
Sebelumnya mungkin bisa disimak terlebih
dahulu mengenai inovasi yang pernah saya lakukan dalam video youtube yang sudah
di share tadi
Pertama kali mengikuti inobel tahun 2016
itu dari sebuah ide atau gagasan sederhana. pengen membuat kelas menjadi
menarik dan menyenangkan selain itu kualitas pembelajaran juga kurang optimal.
Dan yang utama tiada sarana prasarana yang mencukupi. Ide inovasi bisa muncul
dari sebuah masalah atau potensi. kalau saya jelas banyak masalah dari ide
kemudian dipikirkan kira-kira mampu dan bisa tidak diterapkan di sekolah dengan
kondisi sekolah saya yang tidak ada listrik dan sinyal telp apalagi internet.
Kemudian mengembangkan ide tersebut
menjadi sebuah produk. bisa media, bahan ajar, atau lainnya menuliskannya menjadi
sebuah karya ilmiah dan bersiap untuk mengikuti kompetisi karya ilmiah dapat
berupa penelitian tindakan kelas, eksperimen atau yang saya buat pengembangan
(R&D). Ini untuk jenjang dikmen ya bapak ibu, karena setiap jenjang berbeda
kaidah, untuk dikmen bisa di akses portal
kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id dan untuk dikdas
kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id
Pendaftaran dan seleksinya melewati portal
itu. Terbuka untuk semuanya. Ada beberapa syarat administrasi yang diminta
misalkan surat peryataan aktif mengajar, surat bukan kepala sekolah, dan
lainnya. Tahap pertama seleksi administrasi kemudian dilakukan penilaian
proposal penelitian. Apabila lolos maka akan mendapatkan undangan bimtek dari
kemendikbud. Setelahnya melakukan penelitian pelaksanaan disekolah dan mengirim
kembali ke portal sebagai laporan akhir penelitian dilakukan seleksi dan
didapatkan peserta finalis yang akan kembali di undang untuk mempresentasikan
hasil karya ilmiahnya untuk jenjang sma ada 3 bidang sma, smk dan sekolah
inklusi untuk jenjang dikdas kalau tidak salah langsung mengirim laporan hasil
penelitiannya. bidangnya ada ipa, soshum dan lainnya. mohon koreksinya bila
salah.
Waktu tahun 2016 diambil 100 peserta yang
lolos sebagai finalis. SMA 50 dan SMK 50. Waktu itu belum ada inklusi. Tahun 2018
format dibedakan kembali. Ada kategori utama bagi peserta yang pernah juara,
madya yang pernah masuk finalis namun belum juara dan pemula bagi yang pertama
kali mengikuti. Tes yang dilakukan saat babak final meliputi tes tertulis, tes
presentasi dan laporan hasil penelitian. Tes tertulis berisi soal peadagogik
pilihan ganda 100 soal. Tahapan lomba inovasi paling tidak seperti itu bapak
ibu, nanti bisa ditambahkan apabila ada yang terlupa.
Sekarang mengenai inovasi yang saya
lakukan di sekolah. Sekolah saya di Ujung Alor. Daerah 3T kalau orang bilang.
Terpencil, terluar, terdalam dan ter ter lainnya. Berada di puncak perbukitan,
berbatasan langsung dengan negara tetangga timur leste yang dipisahkan oleh
selat. Kami ke dili lebih dekat daripada ke kupang bila naik kapal atau pesawat.
Minimnya sarana prasarana membuat kegelisahan dan tantangan untuk berbuat lebih
baik. Tahun 2016 itu terinspirasi dari sebuah proyektor hologram 3d. Saya ingin
menjelaskan invertebrata tapi anak-anak tidak punya gambaran sama sekali, biar
menarik saya coba membuatnya. Pertama terbuat dari mika tutup CD bekas itu,
yang dibentuk seperti prisma sebagai tempat hologramnya dan hp android sebagai
penayang video atau gambarnya. Mika cd saya dapet dari temen guru, bekas atau
bisa disebut limbah, namun setelah lolos masuk finalis saya ganti menjadi
akrilik. Beli di toko harganya 30rbu seukuran kertas A4. Tampilannya lebih
jelas, gambarnya juga detail tidak kusam. Saya menggunakan metode pengembangan
atau RnD dalam penelitiannya. Setelah produk jadi saya nilaikan ke pengawas
sekolah hasilnya valid. Atau layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Setelahnya
saya ujicobakan ke anak dan mendiseminasikan ke teman guru lain. Hasil yang
didapar minat dan hasil belajar anak meningkat.
Tahun 2018, sudah punya gambaran dan
pengalaman sebelumnya. Jadi lebih siap dengan apa yang harus dilakukan.
Media
ini saya kasih Millea : Mikroskop lensa laser tenaga surya.
Dapet
ide juga saat mau pembelajaran struktur tumbuhan. Tidak ada mikroskop untuk
pengamatan. Padahal biologi 40 persen praktek di lab yang membutuhkan alat
salah satunya mikroskop. Media ini juga sederhana. Hanya hp yang ditambahi
lensa laser bekas mainan anak-anak yang biasa dipakai untuk sorot-sorot itu. Sehingga
perbesarannya bertambah sudah cukup untuk dapat melihat struktur anatomi
tumbuhan. Walaupun belum maksimal namun ada hal baru yang anak dapat.
Dari 2 ide itu, saya beruntung mendapatkan
nomor juara. Mungkin kasian melihat saya guru kampung yang jauh-jauh datang ke
Ibukota untuk belajar. Dari awal niatnya hanya buat belajar, bukan ikut
berkompetisi. Tahun 2108 yang berencana untuk ikut ambil bagian. Dan sisanya
bonus saja. Dapat berkenalan dengan teman guru se Indonesia, karena tidak
menyangka saja, saya yang biasa di hutan bisa berada di tengah-tengah mereka.
Mungkin itu bapak ibu hebat yang dapat
saya bagikan mengenai pengalaman mengikuti lomba inobel
P1
Saya
Achmad Husin dari Bangka .pertanyaan saya. Inovasi pddkn yg bgmn,yg dpt mbuat
guru sukses ikut olimpiade ?....trimkasih Pk.Arif..ats ilmunya
Terimakasih pak Achmad dari Bangka. Menurut saya, Bidang inovasi itu
banyak sekali pak. Tergantung tujuannya apa. Dari pertanyaan bapak bagaimana
agar sukses mengikuti olimpiade? inovasinya apa. Ini untuk guru atau siswa pak?
strategi pembelajaran mungkin bisa dijadikan sebagai inovasi untuk tujuan
tersebut.
P2
Perkenalkan
saya Rachmi dari Banyuwangi, mau tanya utk om Arif...menarik sekali penelitian
karya ilmiah yang dilakukan menjelaskan.invertebrata menggunakan akrilik
sebagai hologram dan millea utk anatomi tumbuhan pengganti mikroskop,
pertanyaan saya 2 ide itu yg akhirnya juara atau yang millea saja? Boleh share
foto media milleanya?
Terimakasih bu Rachmi, untuk yang hologram
mendapatkan juara 2 tahun 2016. Dan Millea juara 1 kategori utama tahun 2108.
Medianya sudah saya bagikan di youtube ibu.
P3
Asfia
dari Kudus
Bp.
Arif mohon idenya untuk karya inovatif utk mapel kimia yg bermanfaat dan tidak
sulit utk anak sekolah, terimakasih
Terimakasih ibu Asfia, kimia masih
serumpun dengan mapel saya ibu. dan terkadang saya juga ikut mengajar kimia.
Karena tidak ada guru kimia. Kalau ditanya ide, setiap permasalahan di sekolah
beda-beda ibu. Media yang saya buat jelas tidak dapat digunakan di Kudus.
Namun saya melihat anak-anak saat ini
sangat tertarik dengan dunia digital. Siswa saya yang dikampung saja punya
android, padahal tidak bisa dipakai. Mungkin itu bisa dimanfaatkan sebagai
potensi untuk mengembangkan sebuah media digital bagi mereka.
P5
Assalamualaikum
pak Arif,saya Nora dari Semarang,,mohon maaf sebelumnya,,pak Arif apakah
lulusan Unnes? wajah nya sepertinya saya familiar. Tapi mohon maaf jika salah.
Ada
beberapa hal yang saya tanyakan
1.
Bagi guru 2 yang ingin ikut kompetisi
seperti itu tetapi terhalang NUPTK yg blm keluar, apakah pak Arif mempunyai
kekuatan info terkait lomba yang tidak mempermasalahkan NUPTK?
2.
selama pandemi, inovasi apa yg bapak
lakukan ketika mengajar? Terkait kita harus WFH dan siswa LFH?
3.
Untuk mikroskop tadi, preparat yang
digunakan tetap preparat pada umumnya ataukah bagian tumbuhan asli?
1.
Setau saya sekarang syaratnya tidak
menggunakan nuptk ibu, hanya tangkapan layar dapodik yang menandakan bahwa guru
tersebut jelas mengajar di sekolah tersebut.
2.
Selama WFH sekolah kami belajar dirumah.
Kegiatan belajar kami sampaikan lewat sms HP. Kami bagi perwilayah atau daerah.
setiap jam pelajaran di hari tertentu salah satu siswa yang mempunyai HP
mencari tempat sinyal. Kemudian dissampaikan. Tugas berbentuk portofolio dan
laporan. Ketika nanti sudah aktif KBM siswa siap untuk berbagi hasilnya. Selain
itu saya juga membuat media android ibu yang bisa diakses secara offline.
3.
Preparatnya sama saja seperti praktek
biasa, namun masih terbatas pada struktur tumbuhan.
P6
Muh.
Said Makassar
Pertanyaan
:
1.
Bagaimana langkah membuat inovasi
pembelajaran ?
2.
Yang mana lebih tinggi nilainya
menggunakan bahan bekas daripada bahan modern dlm inovasi pembelajaran ?
Terimaksih
pak muh Said.
1.
tahapan inovasi untuk menghasilkan
produk baru berbeda-beda pak tergantung rujukan siapa yang kita pakai. Namun
garis besarnya : Ide - pembuatan- validasi ahli- uji coba dan produk jadi.
2.
instrumen penilainya banyak pak, bahan
yang dipakai hanya salah satu. Aspek mudah digunakan, mudah didapatkan, mudah
ditiru, dan seberapa manfaat produk itu menjadi penilain yang tinggi
P7
Perkenalkan
saya Lya fransiska dari Bali,
Saya
ingin bertanya dalam pembuatan karya inovasi seperti yang Anda telah lakukan
biasanya kendala apa yang paling anda rasakan dalam pelaksanaannya??? dan
apakah sebuah karya inovasi haruskah berdasarkan pada 1 tingkat kemampuan anak
didik atau karya inovasi yang dibuat harus bisa menaungi semua kemampuan
peserta didik.
Kendala yang biasa muncul ya hasilnya
tidak sesuai dengan harapan ibu. Atau tidak layak ketika kita validasikan ke
ahli. Inovasi yang dilakukan untuk menjawab permasalahan yang muncul di latar belakang
yang kita tulis. Dalam media yang saya buat tidak bisa menaungi semua
kemampuan.
P8
Selamat
siang saya Ni Kadek Sumertini dari SLB N 1 Buleleng Bali,, Sangat menarik
sekali karya inovasi yang dishare,,pertanyaan saya: Karya inovasi itu ditulis dalam
bentuk laporan penelitian PTK atau ada format khusus laporan karya inovasi ya? Terima
kasih
Kalau pengembangan berarti mengikuti
penulisan penelitian Rnd. Kalau penerapan atau penggunaan maka mengikuti
penulisan penelitian PTK atau eksperimen. Bahkan apabila kita mencoba sesuatu
yang baru kemudian kita tulis saja secara deskripsi itu termasuk dalam
penulisan best practice. Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari bapak ibu sudah
dan sering melakukan inovasi namun tidak terdokumentasi atau tertulis dalam
karya ilmiah.
P9
Selamat
siang Perkenalkan saya putrin dari Blitar mau tanya dan ingin mengeri tentang
langkah awal dan cara membuat karya ilmah sampai bisa sukses itu gimana pak.
Terimakasih.
Penulisan karya ilmiah seperti kita
membuat skripsi saat kuliah ibu. Ada latar belakangnya, tujuan, manfaat,
metode, data, hasil serta kesimpulan. Nanti sya coba bagikan file penulisan
karya ilmiah yang dipresentasikan dewan juri. Insyaallah saya cari terlebih
dahulu.
P10
Saya
Sri Budi Handayani dari Gresik mau bertanya
Sebelumnya
saya mengucapkan selamat atas prestasi
yang sudah diraih Bapak.
Apakah
Bapak guru Biologi dan juga guru Komputer?
Gr itu gelar yang diberikan setelah
mengikuti Pendidikan Profesi Guru selama setahun. Gr itu sebutan Guru di
sertifikat pendidik.
P11
Assalamualaikum
Pak Arif, sy Candra dr MTsN 1 Langkat Sumatera Utara, bs sharing ke kami
pak...apa kriteria utama penilaian dewan
juri terhadap sebuah karya inobel? Trmksh
Maaf
terlewat. saya guru biologi saja ibu namun suka komputer.
Terimakasih pak Candra, instrumennya
banyak. nanti saya share ya pak. Namun yang utama untuk produknya orisinal atau
keterbaruan, kebermanfaatan atau dampak, mudah ditiru atau digunakan.
P12
Ass.
Wr. Wb Selamat siang Pak Arif D
Bagaimana
minat dan hasil anak sebelum menemukan alat ( karya inovatif) Apakah ada ide
lain untuk mrngembangkan karya itu.
Bagaimana guru yg lainnya. Apakah juga membuat karya inovatif yg juga
memilili manfaat untuk anak2).
Rifatun
Salatiga JawaTengah
Terimakasih
Terimakasih ibu Rifatun.
Hasilnya minat anak naik signifikan ibu,
saya membawa produknya saja mereka sudah tertarik apalagi mencoba untuk
menggunakannya. Ada hal baru yang merrka dapatkan. Hasil belajar naik tidak
signifikan. Hasil belajar didapat dari nilai tes dan tugas. Nilai tes dari yang
dapat 30an meningkat menjadi 50an. Nah nilai tugas yang baik. Sebelumnya untuk
mengumpulkan tugas saja selalu terlambat sekarang ada perbaikan. Untuk guru
kami masih kurang ibu. Di sekolah kami ada 15 guru. 3 pns dan lainnya kontrak. Inovasi
ini yang pertama di sekolah. Setelahnya saya ajak teman guru untuk ikut
bergabung dan mengembangkan kelasnya.
P13
Assalamualaikum.....saya
ika siswati dari kota tangerang mau menanyakan.....dari dua narasumber yang
dihadirkan yang kemarin bp. tri agus cahyono, M.Pd. dan sekarang Bp. Arif d. .
Dari inovasi pembelajaran yang dihasilkan keduanya sama-sama menggabungkan
antara media/ alat peraga dengan teknologi. Pertanyaannya apakah kriteria
pembuatan inobel untuk tingkat nasional pak?
Terimaksih
ibu Ika.
Ada instrumen penilaian sesuai standar
penyelenggara ibu. Sistematika laporan, Penilaian media hingga intrumen
penilain presentasinya. Nanti setelah selesai saya bagikan melalui Mr Bams atau
OmJay. Ada panduan dan formatnya
P14
Selamat
sore pak, sesuai pengalaman bapak, metode apa yang paling dominan bapak gunakan
dalam proses belajar? Apa alasan bapak menggunakan metode tsb? Tks. Yulius
Roma-Tana Toraja.
Selamat
sore Pak Yulius, terimakasih.
Yang paling dominan sya menggunakan metode
diskusi, pengamatan dan penyampaian hasil. Biasanya dengan model Projek based
learning atau Problem based learning. Alasannya kedua model tersebut dapat
menggali kemampuan siswa secara sebenarnya. Tak hanya kognitif namun menyeluruh
P15
Yth.
Om Arif. Pekenalkan nama saya Nurhaida dr Riau. Bagaimana cara memotivasi siswa
yg lebih suka membantu ortunya dikebun karet dari pada kesekolah. Ada juga
murid yg suka mengganggu temannya. Sepertinya hrs sekolah ke slb. Tapi di
tempat saya belum ada sekolah slb. Saya kewalahan jadiya. Terima kasih ilmunya
Om Arif.
Terimakasih ibu nurhaida. Hal yang sama terjadi di kami. Orangtua lebih
suka anaknya bekerja diladang untuk membuka hutan atau mencari hasil. yang pernah kami lakukan adalah visit home
ibu. bertemu keluarga dan anaknya menjelaskan pentingnya sekolah. Minimal
sampai SMA lah, kesadaran untuk belajar masih rendah. Untuk siswa yang
berkebutuhan khusus harua mendapatkan perhatian lebih diabanding siswa lainnya
ibu. Sekarang masuk sekolah inklusi. mohon maaf itu juga saya belum punya
pengalaman.
P16
Terimakasih
Om Bams, dan semnagat bapak ibu guru, semoga diberikan kesehatan dan keberkahan
dalam mendidik anak bangsa
Terima kasih Om Arif Omnay, saya MrBamS undur pamit. Mohon maaf
lahir bathin jika ada yang kurang berkenan.
Terimaksih
om jay, Om Bams. mohon maaf bapak ibu guru bila salah penyampain kata. mohon
izin undur diri.
Tulisan
perdana Yolis Djami di kompasiana.
KELAS
SINGKAT
MEMBUAT
BLOG WORDPRESS
Bersama
MrBamS
Yuk,
miliki blog sebagai upaya peningkatan kualitas diri sebagai guru.
[Khusus
Kelas Menulis bareng Omjay, semua gelombang]
Materi
Singkat
1.
Membuat blog di wordpress
2.
Mengatur tema
3.
Posting
4.
Share posting
Di saat wabah corona yang merajalela di
seluruh dunia, PGRI menawarkan sebuah program yang banyak diminati guru-guru
milenial. Kegiatan ini disambut sangat antusias oleh guru-guru anggota PGRI.
Dari tanggal 2 sampai 20 Mei 2020 Pengurus Besar Persatuan Guru Republik
Indonesia (PB PGRI) mengadakan acara Self Driving Teacher dengan tema
Menciptakan Pola Pembelajaran Efektif dari rumah. Materi yang paling populer
adalah materi tentang Digital Lieracy yang disampaikan oleh guru besar ITB.
DUKUN WORKSHOP
Banyak workshop yang menjanjikan cara
instan untuk sukses padahal pematerinya sendiri jauh dari kriteria sukses. Bagi
saya itu sama dengan dukun yang menjanjikan menggandakan uang sementara dia
sendiri hidup dari bayaran orang yang ingin menggandakan uang.
Najah
Fauzy Najah Fauzy
Saya dari dulu paling males sekolah,
saking malesnya SD aja 5 kali pindah sampai akhirnya lulus juga. Males sekolah
ini terus berlanjut hingga kuliah, 4 perguruan tinggi baru akhirnya jadi
sarjana. Males bukan karena bodoh sih, tapi bosen aja dengan cara mengajar guru
yang ceramah melulu, menjelaskan isi buku yang sebenarnya bisa selesai dengan
kita baca sendiri. Beruntungnya saya punya Aba dan Umi yang gak pernah
masalahin anaknya rajin bolos, buat
mereka itu tanggungjawab sendiri aja. Jadi tertulis angka 15 alpha di raport bagian kolom absensi, itu hal biasa.
Meskipun males banget sekolah formal,
setelah dewasa saya justru paling rajin ikut workshop, seminar, kursus,
training atau apapun ilmu praktis yang bisa langsung saya terapkan. Gak semua
yang saya ikuti itu memuaskan, banyak juga yang bikin kecewa. Setelah saya
evaluasi kenapa saya kecewa, sebagian
karena cara penyampaian materinya garing
membosankan atau banyak menggunakan
istilah asing biar keliatan pinter atau keren padahal bikin kita bete, atau
pemaparan teori yang berentet
panjang.
Tapi yang paling menyebalkan dari semua
itu adalah bila ternyata pematerinya bukan pelaku langsung yang bisa disebut
sukses sesuai materinya. Misalkan judul workshopnya, “Cara Cepat Mahir
Menulis,“ padahal tidak satupun buku yang pernah dia terbitkan, atau “Strategi
Ampuh Melejitkan Omset Milyaran,” padahal dia sendiri gak punya bisnis apapun.
Jadi intinya, orang-orang ini profesinya
memang jualan workshop. Materinya mungkin dari workshop yang pernah dia ikuti
atau nyomot dari buku-buku yang sebelumnya sudah dia baca. Saat menyampaikan
materi lancar jaya, tapi bila sudah sesi tanya jawab tentang kasus atau
permasalahan yang terjadi, biasanya jawabannya standard banget dan sangat
teoritis. Ya wajarlah karena mereka sebenarnya bukan praktisi jadi memang
mereka gak mengalami masalah yang ditanyakan peserta
Belajar dari kekecewaan itu, saya gak mau
lagi tertipu dengan judul bombastis. Sebelum memutuskan ikut, saya akan cari
tau dulu latar belakang pembicaranya, apa saja yang sudah dia lakukan dan
pencapaiannya, serta Lembaga atau perusahaan mana saja yang sudah mengundang
dia alias portofolionya. Maaf kate, saya ngibaratkan mereka ini kayak dukun
yang janji bisa menggandakan uang, padahal dia sendiri mata pencariannya dari
bayaran yang datang ke dia. Kalau memang dia bisa menggandakan uang kenapa gak
dia lakukan sendiri. Samalah dengan pembicara dengan judul workshop bombastis
itu, kalau memang semudah itu jadi milyader kenapa kehidupan ekonominya masih
Senin-Kamis. Jadi saya mengistilahkannya “Dukun Workshop”! Nah saat covid ini,
banyak banget tuh workshop online dengan judul : Tetap Sukses Menjalankan
Bisnis Saat Corona, Corona Datang Omset Melambung, Cara Cerdas Menghasilkan
Uang Saat Pandemi dan sebagainya. Sampai mual banget baca judulnya karena tau
yang memberi materi adalah Nobody.
Satu lagi hal yang bikin agak males
setelah workshop yaitu biasanya akan dibuat grup WA atau telegram. Grup WA yang
rajin saya buka hanya yang kaitannya dengan kantor dan keluarga aja. Bayangkan
dengan rajinnya ikut workshop, berapa banyak WAG di Hp saya, belum lagi WAG
sekolah ke-3 anak saya, tiap anak minimal 5 WAG : kelas, khusus ortu, kelas
pararel, panitia khusus acara, dan club.
Saking malesnya baca grup, anak saya yang
di SD sering banget salah kostum atau gak bawa perlengkapan yang sudah
diumumkan di WAG. Ada lagi WAG ortu alumni kelas sebelumnya karena tetap ingin
satu grup. Belum lagi WAG komplek dan WAG arisan. Saya sengaja tidak mau ikut
WAG alumni sekolah, sejak SD sampai kuliah tidak ada satupun yang saya ikuti,
soalnya sejak pilpres dan mabok agama, temen-temen saya jadi rada aneh, beda
dengan yang saya kenal dulu.
Kenapa
saya males dengan WAG setelah workshop?
Karena kebanyakan isinya share
hal yang gak jelas sumbernya, kadang serentak
mengirimkan berita yang sama ada di semua WAG bahkan dikirimkan
berkali-kali oleh orang yang berbeda hanya beda waktu sharenya sebab dia gak
scroll sebelumnya bahwa berita itu sudah dishare.
Jadi sudah pasti saya tidak akan pernah
tertarik dengan workshop via WA atau sering juga disebut KUlWAP. Hingga ketika
tahun lalu membaca postingan Om Bud dan Kang Asep yang lewat di timeline FB
saya tentang pembukaan Batch 1 Kulwap menulis, saya sekedar baca saja. Meskipun
kedua orang ini bukanlah kriteria Dukun Workshop yang seperti saya tuliskan di atas.
Toh banyaknya buku yang sudah diterbitkan Ombud sebenarnya sudah bukti tak
tersanggahkan tapi saya tetap gak berminat.
Saya “mengenal” Om Bud sudah lama
sekali lewat bukunya “Saya Ingin Jadi
Copywriter.” Bukunya enak banget dibaca karena disampaikan seperti orang
ngobrol. Sejak itu saya langsung follow FBnya dan memburu buku-bukunya. Beliau
aktif menulis di FB, meskipun sering tulisannya panjang banget tapi kok saya
mau aja ngikutin bacanya sampe abis, saya suka alur menulisnya yang santai tapi “ngena banget”, gak jarang plot twistnya
keren abis. Banyak orang yang seperti saya, bisa diliat dari jumlah yang like, Icomment bahkan share
tulisan beliau.
Saya akhirnya bertemu langsung dengan Kang
Asep dan Ombud saat workshop “Copywriting 4D” yang diadakan oleh Pak Subiakto
di rumah UKM. Sumpah itu workshop keren banget, setiap pemateri menyampaikan
copywriting dengan style mereka masing-masing, lengkap banget. Satu lagi Om
Jimmy dengan Pesantren Copywritingnya. Sayang workshop itu gak pernah diadakan
lagi, gak tau kenapa. Setelah itu saya beberapa kali ketemu mereka berdua
dengan judul workshop seputar menulis
atau creative copywriting.
Kang Asep menurut saya pribadi yang sangat
humble dan bersahaja, auranya tuh positif banget. Sepertinya wajahnya sudah dicetak
olehNya untuk selalu senyum, gak cocok peran marah. Beliau baru keliatan
berbeda pada saat sedang menghipnotis, beneran berubah mukanya. Lewat beliau
saya banyak belajar memperbaiki dan
membuang energi negative yang ada pada saya.
Lalu tepat pada akhir Ramadhan Juni tahun
2019, saya mendapatkan ujian mendadak tanpa kisi-kisi sebelumnya. Awalnya saya
menemani suami untuk check up saja di Penang karena beliau merasa sangat tidak
nyaman setiap kali BAB. Tiket pesawat pulang sudah dipesan karena kami pikir
paling butuh 2 hari untuk check up betapa kagetnya ternyata hasil pemeriksaan
menunjukkan suami saya divonis cancer colon dan cancer getah bening stadium 3C
yang harus segera di operasi. Kami tidak siap sama sekali namun tidak punya
pilihan lain. Akhirnya operasi langsung dilakukan tepat 2 hari sebelum Idul
Fitri. Sepertinya itu lebaran tersedih yang saya rasakan, tidak bersama
anak-anak, sendiri di negeri orang tanpa cukup pakaian dan tidak ada makanan.
Pasca operasi, suami masih harus diopname
sekitar 2 minggu. Saya tidak membawa buku atau laptop yang bisa menemani
membunuh waktu, rasanya waktu bergulir lama karena kebosanan yang begitu mengkristal.
Lalu saya baca postingan Mbak Devina di FB
tentang kesempatan terakhir ikut Kulwap menulis Batch 2 karena keesokkan
harinya kelas akan dimulai, materi disampaikan seminggu sekali selama 12x
dengan biaya seikhlasnya. Saya menimbang-nimbang untuk ikut tapi saya pikir gak
ada ruginya sama sekali kalau saya ikutan. Lalu saya langsung hubungi Mbak
Devina, masih ingat saya menulis ke beliau : “Semoga saya bisa istiqomah ikut
kulwap ini ya Mb karena biasanya saya males baca WA.”
Akhirnya saya ngikutin kulwap pertama oleh
Ombud dengan moderator Kang Asep dengan nama
WAG The writers, sampai selesai. Ajaib, sampai selesai….ini rekor
pertama saya, loh. Setelah akhir kulwap pertama itu, saya jadi mikir kenapa
saya bisa gak bosen. Saya tau karena materi disampaikan berdasarkan apa yang
telah dilakukan Om Bud saat menulis, bukan teori-teori cara menulis yang pasti
sangat membosankan. Peserta yang ikut juga asyik-asyik, keliatan dari
pertanyaanya yang gak biasa dan bisa berkembang luas lagi dengan jawaban Om Bud.
Singkat cerita, saya berhasil
menyelesaikan mengikuti kulwap itu. Keajaiban kedua, saya antusias mengikuti
obrolan di grub tersebut bahkan ikutan nimpali. Meskipun materi telah selesai,
Om Bud dan Kang Asep pun tetap aktif dalam grup setelah memberikan kita “benih”
untuk menulis, mereka berdua sangat mendorong kita untuk menyemainya dengan cara menulis tanpa
harus menunggu ide karena ide akan datang saat menulis . Lewat benih yang
disemai, dikoreksi bila salah hingga
akhirnya benih tersebut berhasil di panen berupa buku yang diterbitkan. Tidak
sedikit yang akhirnya peserta yang
menerbitkan buku.
Grup The Writers ini seperti makan nasi
goreng komplit special saking lengkapnya. Ada peserta yang bisa bantu mengedit
hingga menerbitkan buku, ada yang bisa bantu design dan kerennya lagi ada Mas
Wicak yang dengan sukarela membuat website dan apps The Writers sebagai wadah
bagi kami menulis. Saya merasa sangat bersyukur bergabung di sini, semua saling
menyemangati bahkan kami sepakat bila ada yang menerbitkan buku maka kami akan
membelinya sebagai bentuk dukungan positif. Lalu, dimana lagi bisa belajar
menulis dengan atmosphere seperti ini ?
Dalam setiap ujian sepahit apapun itu,
pasti terselip hikmah bagi orang yang mau mencarinya. Seperti ujian saat suami
saya sakit, hikmahnya saya jadi bisa
belajar menulis dan mematahkan dogma saya sendiri tentang grup WA. Dan tulisan
ini adalah salah satu buktinya!
Kesimpulan
:
1. Strategi
pembelajaran mungkin bisa dijadikan sebagai inovasi untuk sebuah tujuan
tertentu.
2. Tahapan
inovasi terdiri dari: Ide - pembuatan- validasi ahli- uji coba dan produk jadi.
3. Kriteria
utama sebuah karya inobel: produknya orisinal atau keterbaruan, kebermanfaatan
atau dampak, mudah ditiru atau digunakan.
0 komentar:
Posting Komentar