Sabtu, 23 Mei 2020

MENULIS BUKU UNTUK ANAK




Belajar Menulis Gelombang  10
Pertemuan 11  : Selasa 12 Mei  2020
Waktu             : Pukul 10.00 – 11.00 WIB
Pemateri          : Eva Nukman (Penulis Buku Anak)
Topik               : Menulis Buku Anak
Peresume        : Yudi Heriana Tantri, M.Pd.


Assalamu alaikum warahmatullahi wabaraktu, selamat siang guru guru hebat Indonesia.
Kuliah online siang ini akan dipimpin oleh Pak @Wijaya , kepada beliau kami persilahkan memimpin kuliah online lewat WA Group ini.
Ijinkan saya Mr.BamS siang ini menemani semuanya untuk menggali banyak hal dari orang yang luar biasa
Om Arif, siang ini kita bagi 2 bagian.
Materi sampai 14.00
Tanya jawab sampai 15.00
Berikutnya kita berikan kesempatan kepada Om Arif untuk memberikan pengalamannya
Assalamualaikum, syalom, salam sejahtera bapak ibu hebat semuanya
Mohon izin untuk berbagi pengalaman mengenai kompetisi inobel di tingkat nasional
Saya Arif guru biologi aslinya solo namun mengabdi di Alor NTT seperti yang sudah digambaran awal
Sebelumnya mungkin bisa disimak terlebih dahulu mengenai inovasi yang pernah saya lakukan dalam video youtube yang sudah di share tadi
Pertama kali mengikuti inobel tahun 2016 itu dari sebuah ide atau gagasan sederhana. pengen membuat kelas menjadi menarik dan menyenangkan selain itu kualitas pembelajaran juga kurang optimal. Dan yang utama tiada sarana prasarana yang mencukupi. Ide inovasi bisa muncul dari sebuah masalah atau potensi. kalau saya jelas banyak masalah dari ide kemudian dipikirkan kira-kira mampu dan bisa tidak diterapkan di sekolah dengan kondisi sekolah saya yang tidak ada listrik dan sinyal telp apalagi internet.
Kemudian mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah produk. bisa media, bahan ajar, atau lainnya menuliskannya menjadi sebuah karya ilmiah dan bersiap untuk mengikuti kompetisi karya ilmiah dapat berupa penelitian tindakan kelas, eksperimen atau yang saya buat pengembangan (R&D). Ini untuk jenjang dikmen ya bapak ibu, karena setiap jenjang berbeda kaidah, untuk dikmen bisa di akses portal kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id dan untuk dikdas kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id
Pendaftaran dan seleksinya melewati portal itu. Terbuka untuk semuanya. Ada beberapa syarat administrasi yang diminta misalkan surat peryataan aktif mengajar, surat bukan kepala sekolah, dan lainnya. Tahap pertama seleksi administrasi kemudian dilakukan penilaian proposal penelitian. Apabila lolos maka akan mendapatkan undangan bimtek dari kemendikbud. Setelahnya melakukan penelitian pelaksanaan disekolah dan mengirim kembali ke portal sebagai laporan akhir penelitian dilakukan seleksi dan didapatkan peserta finalis yang akan kembali di undang untuk mempresentasikan hasil karya ilmiahnya untuk jenjang sma ada 3 bidang sma, smk dan sekolah inklusi untuk jenjang dikdas kalau tidak salah langsung mengirim laporan hasil penelitiannya. bidangnya ada ipa, soshum dan lainnya. mohon koreksinya bila salah.
Waktu tahun 2016 diambil 100 peserta yang lolos sebagai finalis. SMA 50 dan SMK 50. Waktu itu belum ada inklusi. Tahun 2018 format dibedakan kembali. Ada kategori utama bagi peserta yang pernah juara, madya yang pernah masuk finalis namun belum juara dan pemula bagi yang pertama kali mengikuti. Tes yang dilakukan saat babak final meliputi tes tertulis, tes presentasi dan laporan hasil penelitian. Tes tertulis berisi soal peadagogik pilihan ganda 100 soal. Tahapan lomba inovasi paling tidak seperti itu bapak ibu, nanti bisa ditambahkan apabila ada yang terlupa.
Sekarang mengenai inovasi yang saya lakukan di sekolah. Sekolah saya di Ujung Alor. Daerah 3T kalau orang bilang. Terpencil, terluar, terdalam dan ter ter lainnya. Berada di puncak perbukitan, berbatasan langsung dengan negara tetangga timur leste yang dipisahkan oleh selat. Kami ke dili lebih dekat daripada ke kupang bila naik kapal atau pesawat. Minimnya sarana prasarana membuat kegelisahan dan tantangan untuk berbuat lebih baik. Tahun 2016 itu terinspirasi dari sebuah proyektor hologram 3d. Saya ingin menjelaskan invertebrata tapi anak-anak tidak punya gambaran sama sekali, biar menarik saya coba membuatnya. Pertama terbuat dari mika tutup CD bekas itu, yang dibentuk seperti prisma sebagai tempat hologramnya dan hp android sebagai penayang video atau gambarnya. Mika cd saya dapet dari temen guru, bekas atau bisa disebut limbah, namun setelah lolos masuk finalis saya ganti menjadi akrilik. Beli di toko harganya 30rbu seukuran kertas A4. Tampilannya lebih jelas, gambarnya juga detail tidak kusam. Saya menggunakan metode pengembangan atau RnD dalam penelitiannya. Setelah produk jadi saya nilaikan ke pengawas sekolah hasilnya valid. Atau layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Setelahnya saya ujicobakan ke anak dan mendiseminasikan ke teman guru lain. Hasil yang didapar minat dan hasil belajar anak meningkat.
Tahun 2018, sudah punya gambaran dan pengalaman sebelumnya. Jadi lebih siap dengan apa yang harus dilakukan.
Media ini saya kasih Millea : Mikroskop lensa laser tenaga surya.
Dapet ide juga saat mau pembelajaran struktur tumbuhan. Tidak ada mikroskop untuk pengamatan. Padahal biologi 40 persen praktek di lab yang membutuhkan alat salah satunya mikroskop. Media ini juga sederhana. Hanya hp yang ditambahi lensa laser bekas mainan anak-anak yang biasa dipakai untuk sorot-sorot itu. Sehingga perbesarannya bertambah sudah cukup untuk dapat melihat struktur anatomi tumbuhan. Walaupun belum maksimal namun ada hal baru yang anak dapat.
Dari 2 ide itu, saya beruntung mendapatkan nomor juara. Mungkin kasian melihat saya guru kampung yang jauh-jauh datang ke Ibukota untuk belajar. Dari awal niatnya hanya buat belajar, bukan ikut berkompetisi. Tahun 2108 yang berencana untuk ikut ambil bagian. Dan sisanya bonus saja. Dapat berkenalan dengan teman guru se Indonesia, karena tidak menyangka saja, saya yang biasa di hutan bisa berada di tengah-tengah mereka.
Mungkin itu bapak ibu hebat yang dapat saya bagikan mengenai pengalaman mengikuti lomba inobel

P1
Saya Achmad Husin dari Bangka .pertanyaan saya. Inovasi pddkn yg bgmn,yg dpt mbuat guru sukses ikut olimpiade ?....trimkasih Pk.Arif..ats ilmunya
Terimakasih pak Achmad  dari Bangka. Menurut saya, Bidang inovasi itu banyak sekali pak. Tergantung tujuannya apa. Dari pertanyaan bapak bagaimana agar sukses mengikuti olimpiade? inovasinya apa. Ini untuk guru atau siswa pak? strategi pembelajaran mungkin bisa dijadikan sebagai inovasi untuk tujuan tersebut.

P2
Perkenalkan saya Rachmi dari Banyuwangi, mau tanya utk om Arif...menarik sekali penelitian karya ilmiah yang dilakukan menjelaskan.invertebrata menggunakan akrilik sebagai hologram dan millea utk anatomi tumbuhan pengganti mikroskop, pertanyaan saya 2 ide itu yg akhirnya juara atau yang millea saja? Boleh share foto media milleanya?
Terimakasih bu Rachmi, untuk yang hologram mendapatkan juara 2 tahun 2016. Dan Millea juara 1 kategori utama tahun 2108. Medianya sudah saya bagikan di youtube ibu.

P3
Asfia dari Kudus
Bp. Arif mohon idenya untuk karya inovatif utk mapel kimia yg bermanfaat dan tidak sulit utk anak sekolah, terimakasih

Terimakasih ibu Asfia, kimia masih serumpun dengan mapel saya ibu. dan terkadang saya juga ikut mengajar kimia. Karena tidak ada guru kimia. Kalau ditanya ide, setiap permasalahan di sekolah beda-beda ibu. Media yang saya buat jelas tidak dapat digunakan di Kudus.
Namun saya melihat anak-anak saat ini sangat tertarik dengan dunia digital. Siswa saya yang dikampung saja punya android, padahal tidak bisa dipakai. Mungkin itu bisa dimanfaatkan sebagai potensi untuk mengembangkan sebuah media digital bagi mereka.

P5
Assalamualaikum pak Arif,saya Nora dari Semarang,,mohon maaf sebelumnya,,pak Arif apakah lulusan Unnes? wajah nya sepertinya saya familiar. Tapi mohon maaf jika salah.
Ada beberapa hal yang saya tanyakan
1.   Bagi guru 2 yang ingin ikut kompetisi seperti itu tetapi terhalang NUPTK yg blm keluar, apakah pak Arif mempunyai kekuatan info terkait lomba yang tidak mempermasalahkan NUPTK?
2.   selama pandemi, inovasi apa yg bapak lakukan ketika mengajar? Terkait kita harus WFH dan siswa LFH?
3.   Untuk mikroskop tadi, preparat yang digunakan tetap preparat pada umumnya ataukah bagian tumbuhan asli?

1.   Setau saya sekarang syaratnya tidak menggunakan nuptk ibu, hanya tangkapan layar dapodik yang menandakan bahwa guru tersebut jelas mengajar di sekolah tersebut.
2.   Selama WFH sekolah kami belajar dirumah. Kegiatan belajar kami sampaikan lewat sms HP. Kami bagi perwilayah atau daerah. setiap jam pelajaran di hari tertentu salah satu siswa yang mempunyai HP mencari tempat sinyal. Kemudian dissampaikan. Tugas berbentuk portofolio dan laporan. Ketika nanti sudah aktif KBM siswa siap untuk berbagi hasilnya. Selain itu saya juga membuat media android ibu yang bisa diakses secara offline.
3.   Preparatnya sama saja seperti praktek biasa, namun masih terbatas pada struktur tumbuhan.

P6
Muh. Said Makassar
Pertanyaan :
1.   Bagaimana langkah membuat inovasi pembelajaran ?
2.   Yang mana lebih tinggi nilainya menggunakan bahan bekas daripada bahan modern dlm inovasi pembelajaran ?
Terimaksih pak muh Said.

1.   tahapan inovasi untuk menghasilkan produk baru berbeda-beda pak tergantung rujukan siapa yang kita pakai. Namun garis besarnya : Ide - pembuatan- validasi ahli- uji coba dan produk jadi.
2.   instrumen penilainya banyak pak, bahan yang dipakai hanya salah satu. Aspek mudah digunakan, mudah didapatkan, mudah ditiru, dan seberapa manfaat produk itu menjadi penilain yang tinggi

P7
Perkenalkan saya Lya fransiska dari Bali,
Saya ingin bertanya dalam pembuatan karya inovasi seperti yang Anda telah lakukan biasanya kendala apa yang paling anda rasakan dalam pelaksanaannya??? dan apakah sebuah karya inovasi haruskah berdasarkan pada 1 tingkat kemampuan anak didik atau karya inovasi yang dibuat harus bisa menaungi semua kemampuan peserta didik.
Kendala yang biasa muncul ya hasilnya tidak sesuai dengan harapan ibu. Atau tidak layak ketika kita validasikan ke ahli. Inovasi yang dilakukan untuk menjawab permasalahan yang muncul di latar belakang yang kita tulis. Dalam media yang saya buat tidak bisa menaungi semua kemampuan.

P8
Selamat siang saya Ni Kadek Sumertini dari SLB N 1 Buleleng Bali,, Sangat menarik sekali karya inovasi yang dishare,,pertanyaan saya: Karya inovasi itu ditulis dalam bentuk laporan penelitian PTK atau ada format khusus laporan karya inovasi ya? Terima kasih

Kalau pengembangan berarti mengikuti penulisan penelitian Rnd. Kalau penerapan atau penggunaan maka mengikuti penulisan penelitian PTK atau eksperimen. Bahkan apabila kita mencoba sesuatu yang baru kemudian kita tulis saja secara deskripsi itu termasuk dalam penulisan best practice. Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari bapak ibu sudah dan sering melakukan inovasi namun tidak terdokumentasi atau tertulis dalam karya ilmiah.

P9
Selamat siang Perkenalkan saya putrin dari Blitar mau tanya dan ingin mengeri tentang langkah awal dan cara membuat karya ilmah sampai bisa sukses itu gimana pak. Terimakasih.
Penulisan karya ilmiah seperti kita membuat skripsi saat kuliah ibu. Ada latar belakangnya, tujuan, manfaat, metode, data, hasil serta kesimpulan. Nanti sya coba bagikan file penulisan karya ilmiah yang dipresentasikan dewan juri. Insyaallah saya cari terlebih dahulu.

P10
Saya Sri Budi Handayani dari Gresik mau bertanya
Sebelumnya saya mengucapkan  selamat atas prestasi yang sudah diraih Bapak.
Apakah Bapak guru Biologi dan juga guru Komputer?
Gr itu gelar yang diberikan setelah mengikuti Pendidikan Profesi Guru selama setahun. Gr itu sebutan Guru di sertifikat pendidik.

P11
Assalamualaikum Pak Arif, sy Candra dr MTsN 1 Langkat Sumatera Utara, bs sharing ke kami pak...apa kriteria utama penilaian  dewan juri terhadap sebuah karya inobel? Trmksh
Maaf terlewat. saya guru biologi saja ibu namun suka komputer.
Terimakasih pak Candra, instrumennya banyak. nanti saya share ya pak. Namun yang utama untuk produknya orisinal atau keterbaruan, kebermanfaatan atau dampak, mudah ditiru atau digunakan.

P12
Ass. Wr. Wb Selamat siang Pak Arif D
Bagaimana minat dan hasil anak sebelum menemukan alat ( karya inovatif) Apakah ada ide lain untuk mrngembangkan karya itu.  Bagaimana guru yg lainnya. Apakah juga membuat karya inovatif yg juga memilili manfaat untuk anak2).
Rifatun Salatiga JawaTengah
Terimakasih
Terimakasih ibu Rifatun.
Hasilnya minat anak naik signifikan ibu, saya membawa produknya saja mereka sudah tertarik apalagi mencoba untuk menggunakannya. Ada hal baru yang merrka dapatkan. Hasil belajar naik tidak signifikan. Hasil belajar didapat dari nilai tes dan tugas. Nilai tes dari yang dapat 30an meningkat menjadi 50an. Nah nilai tugas yang baik. Sebelumnya untuk mengumpulkan tugas saja selalu terlambat sekarang ada perbaikan. Untuk guru kami masih kurang ibu. Di sekolah kami ada 15 guru. 3 pns dan lainnya kontrak. Inovasi ini yang pertama di sekolah. Setelahnya saya ajak teman guru untuk ikut bergabung dan mengembangkan kelasnya.

P13
Assalamualaikum.....saya ika siswati dari kota tangerang mau menanyakan.....dari dua narasumber yang dihadirkan yang kemarin bp. tri agus cahyono, M.Pd. dan sekarang Bp. Arif d. . Dari inovasi pembelajaran yang dihasilkan keduanya sama-sama menggabungkan antara media/ alat peraga dengan teknologi. Pertanyaannya apakah kriteria pembuatan inobel untuk tingkat nasional pak?
Terimaksih ibu Ika.
Ada instrumen penilaian sesuai standar penyelenggara ibu. Sistematika laporan, Penilaian media hingga intrumen penilain presentasinya. Nanti setelah selesai saya bagikan melalui Mr Bams atau OmJay. Ada panduan dan formatnya

P14
Selamat sore pak, sesuai pengalaman bapak, metode apa yang paling dominan bapak gunakan dalam proses belajar? Apa alasan bapak menggunakan metode tsb? Tks. Yulius Roma-Tana Toraja.
Selamat sore Pak Yulius, terimakasih.
Yang paling dominan sya menggunakan metode diskusi, pengamatan dan penyampaian hasil. Biasanya dengan model Projek based learning atau Problem based learning. Alasannya kedua model tersebut dapat menggali kemampuan siswa secara sebenarnya. Tak hanya kognitif namun menyeluruh

P15
Yth. Om Arif. Pekenalkan nama saya Nurhaida dr Riau. Bagaimana cara memotivasi siswa yg lebih suka membantu ortunya dikebun karet dari pada kesekolah. Ada juga murid yg suka mengganggu temannya. Sepertinya hrs sekolah ke slb. Tapi di tempat saya belum ada sekolah slb. Saya kewalahan jadiya. Terima kasih ilmunya Om Arif.
Terimakasih ibu nurhaida.  Hal yang sama terjadi di kami. Orangtua lebih suka anaknya bekerja diladang untuk membuka hutan atau mencari hasil.  yang pernah kami lakukan adalah visit home ibu. bertemu keluarga dan anaknya menjelaskan pentingnya sekolah. Minimal sampai SMA lah, kesadaran untuk belajar masih rendah. Untuk siswa yang berkebutuhan khusus harua mendapatkan perhatian lebih diabanding siswa lainnya ibu. Sekarang masuk sekolah inklusi. mohon maaf itu juga saya belum punya pengalaman.

P16
Terimakasih Om Bams, dan semnagat bapak ibu guru, semoga diberikan kesehatan dan keberkahan dalam mendidik anak bangsa
Terima kasih Om Arif  Omnay, saya MrBamS undur pamit. Mohon maaf lahir bathin jika ada yang kurang berkenan.
Terimaksih om jay, Om Bams. mohon maaf bapak ibu guru bila salah penyampain kata. mohon izin undur diri.
Tulisan perdana Yolis Djami di kompasiana.

KELAS SINGKAT
MEMBUAT BLOG WORDPRESS
Bersama MrBamS

Yuk, miliki blog sebagai upaya peningkatan kualitas diri sebagai guru.
[Khusus Kelas Menulis bareng Omjay, semua gelombang]
Materi Singkat
1. Membuat blog di wordpress
2. Mengatur tema
3. Posting
4. Share posting

Di saat wabah corona yang merajalela di seluruh dunia, PGRI menawarkan sebuah program yang banyak diminati guru-guru milenial. Kegiatan ini disambut sangat antusias oleh guru-guru anggota PGRI. Dari tanggal 2 sampai 20 Mei 2020 Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) mengadakan acara Self Driving Teacher dengan tema Menciptakan Pola Pembelajaran Efektif dari rumah. Materi yang paling populer adalah materi tentang Digital Lieracy yang disampaikan oleh guru besar ITB.

DUKUN WORKSHOP
Banyak workshop yang menjanjikan cara instan untuk sukses padahal pematerinya sendiri jauh dari kriteria sukses. Bagi saya itu sama dengan dukun yang menjanjikan menggandakan uang sementara dia sendiri hidup dari bayaran orang yang ingin menggandakan uang.
Najah Fauzy Najah Fauzy
Saya dari dulu paling males sekolah, saking malesnya SD aja 5 kali pindah sampai akhirnya lulus juga. Males sekolah ini terus berlanjut hingga kuliah, 4 perguruan tinggi baru akhirnya jadi sarjana. Males bukan karena bodoh sih, tapi bosen aja dengan cara mengajar guru yang ceramah melulu, menjelaskan isi buku yang sebenarnya bisa selesai dengan kita baca sendiri. Beruntungnya saya punya Aba dan Umi yang gak pernah masalahin anaknya  rajin bolos, buat mereka itu tanggungjawab sendiri aja. Jadi tertulis angka 15  alpha di raport bagian  kolom absensi, itu hal biasa.
Meskipun males banget sekolah formal, setelah dewasa saya justru paling rajin ikut workshop, seminar, kursus, training atau apapun ilmu praktis yang bisa langsung saya terapkan. Gak semua yang saya ikuti itu memuaskan, banyak juga yang bikin kecewa. Setelah saya evaluasi kenapa saya kecewa,  sebagian karena  cara penyampaian materinya garing membosankan atau  banyak menggunakan istilah asing biar keliatan pinter atau keren padahal bikin kita bete, atau pemaparan  teori yang berentet panjang. 
Tapi yang paling menyebalkan dari semua itu adalah bila ternyata pematerinya bukan pelaku langsung yang bisa disebut sukses sesuai materinya. Misalkan judul workshopnya, “Cara Cepat Mahir Menulis,“ padahal tidak satupun buku yang pernah dia terbitkan, atau “Strategi Ampuh Melejitkan Omset Milyaran,” padahal dia sendiri gak punya bisnis apapun. Jadi intinya, orang-orang ini  profesinya memang jualan workshop. Materinya mungkin dari workshop yang pernah dia ikuti atau nyomot dari buku-buku yang sebelumnya sudah dia baca. Saat menyampaikan materi lancar jaya, tapi bila sudah sesi tanya jawab tentang kasus atau permasalahan yang terjadi, biasanya jawabannya standard banget dan sangat teoritis. Ya wajarlah karena mereka sebenarnya bukan praktisi jadi memang mereka gak mengalami masalah yang ditanyakan peserta
Belajar dari kekecewaan itu, saya gak mau lagi tertipu dengan judul bombastis. Sebelum memutuskan ikut, saya akan cari tau dulu latar belakang pembicaranya, apa saja yang sudah dia lakukan dan pencapaiannya, serta Lembaga atau perusahaan mana saja yang sudah mengundang dia alias portofolionya. Maaf kate, saya ngibaratkan mereka ini kayak dukun yang janji bisa menggandakan uang, padahal dia sendiri mata pencariannya dari bayaran yang datang ke dia. Kalau memang dia bisa menggandakan uang kenapa gak dia lakukan sendiri. Samalah dengan pembicara dengan judul workshop bombastis itu, kalau memang semudah itu jadi milyader kenapa kehidupan ekonominya masih Senin-Kamis. Jadi saya mengistilahkannya “Dukun Workshop”! Nah saat covid ini, banyak banget tuh workshop online dengan judul : Tetap Sukses Menjalankan Bisnis Saat Corona, Corona Datang Omset Melambung, Cara Cerdas Menghasilkan Uang Saat Pandemi dan sebagainya. Sampai mual banget baca judulnya karena tau yang memberi materi adalah Nobody.
Satu lagi hal yang bikin agak males setelah workshop yaitu biasanya akan dibuat grup WA atau telegram. Grup WA yang rajin saya buka hanya yang kaitannya dengan kantor dan keluarga aja. Bayangkan dengan rajinnya ikut workshop, berapa banyak WAG di Hp saya, belum lagi WAG sekolah ke-3 anak saya, tiap anak minimal 5 WAG : kelas, khusus ortu, kelas pararel, panitia khusus acara, dan club.
Saking malesnya baca grup, anak saya yang di SD sering banget salah kostum atau gak bawa perlengkapan yang sudah diumumkan di WAG. Ada lagi WAG ortu alumni kelas sebelumnya karena tetap ingin satu grup. Belum lagi WAG komplek dan WAG arisan. Saya sengaja tidak mau ikut WAG alumni sekolah, sejak SD sampai kuliah tidak ada satupun yang saya ikuti, soalnya sejak pilpres dan mabok agama, temen-temen saya jadi rada aneh, beda dengan yang saya kenal dulu.
Kenapa  saya males dengan WAG setelah workshop?  Karena  kebanyakan isinya share hal yang gak jelas sumbernya, kadang serentak  mengirimkan berita yang sama ada di semua WAG bahkan dikirimkan berkali-kali oleh orang yang berbeda hanya beda waktu sharenya sebab dia gak scroll sebelumnya bahwa berita itu sudah dishare.
Jadi sudah pasti saya tidak akan pernah tertarik dengan workshop via WA atau sering juga disebut KUlWAP. Hingga ketika tahun lalu membaca postingan Om Bud dan Kang Asep yang lewat di timeline FB saya tentang pembukaan Batch 1 Kulwap menulis, saya sekedar baca saja. Meskipun kedua orang ini bukanlah kriteria Dukun Workshop yang seperti saya tuliskan di atas. Toh banyaknya buku yang sudah diterbitkan Ombud sebenarnya sudah bukti tak tersanggahkan tapi saya tetap gak berminat.
Saya “mengenal” Om Bud sudah lama sekali  lewat bukunya “Saya Ingin Jadi Copywriter.” Bukunya enak banget dibaca karena disampaikan seperti orang ngobrol. Sejak itu saya langsung follow FBnya dan memburu buku-bukunya. Beliau aktif menulis di FB, meskipun sering tulisannya panjang banget tapi kok saya mau aja ngikutin bacanya sampe abis, saya suka alur menulisnya yang santai  tapi “ngena banget”, gak jarang plot twistnya keren abis. Banyak orang yang seperti saya, bisa diliat dari  jumlah yang like, Icomment bahkan share tulisan beliau.
Saya akhirnya bertemu langsung dengan Kang Asep dan Ombud saat workshop “Copywriting 4D” yang diadakan oleh Pak Subiakto di rumah UKM. Sumpah itu workshop keren banget, setiap pemateri menyampaikan copywriting dengan style mereka masing-masing, lengkap banget. Satu lagi Om Jimmy dengan Pesantren Copywritingnya. Sayang workshop itu gak pernah diadakan lagi, gak tau kenapa. Setelah itu saya beberapa kali ketemu mereka berdua dengan  judul workshop seputar menulis atau creative copywriting.
Kang Asep menurut saya pribadi yang sangat humble dan bersahaja, auranya tuh positif banget. Sepertinya wajahnya sudah dicetak olehNya untuk selalu senyum, gak cocok peran marah. Beliau baru keliatan berbeda pada saat sedang menghipnotis, beneran berubah mukanya. Lewat beliau saya banyak  belajar memperbaiki dan membuang energi negative yang ada pada saya.
Lalu tepat pada akhir Ramadhan Juni tahun 2019, saya mendapatkan ujian mendadak tanpa kisi-kisi sebelumnya. Awalnya saya menemani suami untuk check up saja di Penang karena beliau merasa sangat tidak nyaman setiap kali BAB. Tiket pesawat pulang sudah dipesan karena kami pikir paling butuh 2 hari untuk check up betapa kagetnya ternyata hasil pemeriksaan menunjukkan suami saya divonis cancer colon dan cancer getah bening stadium 3C yang harus segera di operasi. Kami tidak siap sama sekali namun tidak punya pilihan lain. Akhirnya operasi langsung dilakukan tepat 2 hari sebelum Idul Fitri. Sepertinya itu lebaran tersedih yang saya rasakan, tidak bersama anak-anak, sendiri di negeri orang tanpa cukup pakaian dan tidak ada makanan.
Pasca operasi, suami masih harus diopname sekitar 2 minggu. Saya tidak membawa buku atau laptop yang bisa menemani membunuh waktu, rasanya waktu bergulir lama karena kebosanan yang  begitu mengkristal.
Lalu saya baca postingan Mbak Devina di FB tentang kesempatan terakhir ikut Kulwap menulis Batch 2 karena keesokkan harinya kelas akan dimulai, materi disampaikan seminggu sekali selama 12x dengan biaya seikhlasnya. Saya menimbang-nimbang untuk ikut tapi saya pikir gak ada ruginya sama sekali kalau saya ikutan. Lalu saya langsung hubungi Mbak Devina, masih ingat saya menulis ke beliau : “Semoga saya bisa istiqomah ikut kulwap ini ya Mb karena biasanya saya males baca WA.”
Akhirnya saya ngikutin kulwap pertama oleh Ombud dengan moderator Kang Asep dengan nama  WAG The writers, sampai selesai. Ajaib, sampai selesai….ini rekor pertama saya, loh. Setelah akhir kulwap pertama itu, saya jadi mikir kenapa saya bisa gak bosen. Saya tau karena materi disampaikan berdasarkan apa yang telah dilakukan Om Bud saat menulis, bukan teori-teori cara menulis yang pasti sangat membosankan. Peserta yang ikut juga asyik-asyik, keliatan dari pertanyaanya yang gak biasa dan bisa berkembang luas  lagi dengan jawaban Om Bud.
Singkat cerita, saya berhasil menyelesaikan mengikuti kulwap itu. Keajaiban kedua, saya antusias mengikuti obrolan di grub tersebut bahkan ikutan nimpali. Meskipun materi telah selesai, Om Bud dan Kang Asep pun tetap aktif dalam grup setelah memberikan kita “benih” untuk menulis, mereka berdua sangat mendorong kita  untuk menyemainya dengan cara menulis tanpa harus menunggu ide karena ide akan datang saat menulis . Lewat benih yang disemai, dikoreksi  bila salah hingga akhirnya benih tersebut berhasil di panen berupa buku yang diterbitkan. Tidak sedikit yang akhirnya  peserta yang menerbitkan buku.
Grup The Writers ini seperti makan nasi goreng komplit special saking lengkapnya. Ada peserta yang bisa bantu mengedit hingga menerbitkan buku, ada yang bisa bantu design dan kerennya lagi ada Mas Wicak yang dengan sukarela membuat website dan apps The Writers sebagai wadah bagi kami menulis. Saya merasa sangat bersyukur bergabung di sini, semua saling menyemangati bahkan kami sepakat bila ada yang menerbitkan buku maka kami akan membelinya sebagai bentuk dukungan positif. Lalu, dimana lagi bisa belajar menulis dengan atmosphere seperti ini ?
Dalam setiap ujian sepahit apapun itu, pasti terselip hikmah bagi orang yang mau mencarinya. Seperti ujian saat suami saya sakit, hikmahnya saya jadi  bisa belajar menulis dan mematahkan dogma saya sendiri tentang grup WA. Dan tulisan ini adalah salah satu buktinya!

Kesimpulan :
1.      Strategi pembelajaran mungkin bisa dijadikan sebagai inovasi untuk sebuah tujuan tertentu.
2.      Tahapan inovasi terdiri dari: Ide - pembuatan- validasi ahli- uji coba dan produk jadi.
3.    Kriteria utama sebuah karya inobel: produknya orisinal atau keterbaruan, kebermanfaatan atau dampak, mudah ditiru atau digunakan.

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar